Seekor pesut mati diantara sampah di pesisir pantai Bangka Selatan, kabarnya hewan tersebut hampir punah!

photo author
- Sabtu, 20 Mei 2023 | 14:15 WIB
Pesut mati diantara sampah di pesisir pantai Boom Pendek, Toboali, Bangka Selatan/Instagram.com @natgeoindonesia (JAKARTA INSIDER)
Pesut mati diantara sampah di pesisir pantai Boom Pendek, Toboali, Bangka Selatan/Instagram.com @natgeoindonesia (JAKARTA INSIDER)

 

 

JAKARTA INSIDER - Seekor pesut ditemukan warga, terdampar diantara sampah pesisir pantai Boom Pendek, Toboali, Bangka Selatan. Pesut tersebut dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari Instagram @natgeoindonesia dalam sebuah video yang menunjukan seekor pesut yang berukuran 80 sentimeter mati terdampar dengan kondisi banyak sampah disekelilingnya.

Padahal hewan tersebut menurut IUCN, sebuah organisasi internasional yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam, hewan tersebut masuk dalam status katagori terancam punah.

Baca Juga: Sedang viral di TikTok, lirik lagu 'What It Is' punya makna bagi orang berkulit hitam di Amerika

Pesut sendiri merupakan hewan yang mirip lumba-lumba. Meski begitu hewan mamalia tersebut hidup di air tawar.

Sehingga sering disebut, dengan lumba-lumba air tawar dan paling banyak ditemukan di perairan Mahakam.

Namun, seiring berkembangnya jaman yang membuat daya konsumsi masyarakat yang terus meningkat.

Baca Juga: Kecewa tak kebagian tiket Coldplay, masih ada Niki Zenfanya dan Beyonce bakal gelar konser di Jakarta

Menghasilkan banyak sampah yang mengancam ekosistem bumi.

Kurangnya kesadaran masyarakat yang membuang sampah di laut ataupun di sungai menjadikan banyak makhluk hidup atau satwa yang hidup di air mati karena memakan sampah-sampah tersebut.

Akibatnya, banyak satwa yang populasinya makin menipis dan terancam punah. Sama seperti kasus pesut ini.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo dan Gibran di Solo disinggung ada kerjasama, PDI-P: Mas Walikota punya gaya politik milenial

Tentu hal ini harus sangat diperhatikan oleh manusia untuk menjaga lingkungan hidupnya, agar tetap terjadi keseimbangan ekosistem dalam hidup ini. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: AG Nungki Kusumaningrum

Sumber: instagram @natgeo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X