Lantaran Arya menilai jika Gibran ini, sangat smart dan teduh terbukti saat sedang bertemu dengan Erlangga, ia pun mengatakan bahwa sangat respek dan kagum dengan Ibas.
Arya menganggap seperti adanya lompatan-lompatan, yang tidak terbiasa dengan gaya-gaya politik dieranya.
Ia pun juga menjelaskan mengenai keakraban yang sedang dibangun oleh Prabowo dengan Jokowi, dianggap oleh PDI-P tidak dianggap terlalu politis.
Malah PDI-P beranggapan bahwa, kemungkinan Prabowo hanya ingin ditemani melihat kota Solo disaat malam dengan berbagai kuliner yang ada.
Arya pun tidak menampik jika para pengamat politik itu, mengkalkulasikan adanya kerjasama yang lebih intens dalam pencalonan Prabowo, apalagi saat ini sedang tahunnya politik.
Sehingga Arya melihat sah-sah saja, tetapi seperti yang sudah dijelaskan oleh Arya di awal bahwa mengerti gaya politik Gibran dengan gaya milenialnya. ***
Artikel Terkait
Dede Yusuf singgung wisman ‘nakal’ di Bali saat menerima Delegasi Parlemen Uni Eropa
Saling tuduh! Ketua DPP Nasdem sebut penangkapan Johnny G Plate sebagai politisasi hukum, PDI-P: Ayo kita buka
NasDem kritisi pemerintahan Jokowi usai Johnny G Plate jadi tersangka, sebut politisasi suka tangkap sana sini
NasDem tuding politisasi hukum pemerintahan Jokowi, PDIP: Kami siap buka fakta soal Jaksa Agung di masa mereka
Sekretaris Jenderal NasDem tersangka korupsi, inilah sosok pilihan Presiden Jokowi pengganti Johnny G Plate