"Sehingga tidak hanya menjadi band serap nantinya" lanjut Yusuf Kalla.
Masih menurut pengamatan mantan Ketua Golkar ini, Pemilu tahun 2024 mendatang, menerapkan Pemilu terbuka, bebas adil, jujur (Jurdil).
Baca Juga: Dahulu mandi lumpur pakai gayung, kini panti asuhan eksploitasi anak dengan ngemis di TikTok
Namun menurutnya, sistim Threshold sedikit merumitkan.
Pasalnya, lanjut Kalla, dengan sistim threshold 20 persen, sehingga harus dilakukan dua kali untuk mencari pasangan yang cocok.
Setelah itu menghadapi kampanye dan selanjutnya melaksanakan pemilihan.
"Tapi meski begitu, kita berharap tidak perselisihan antar partai maupun di akar rumput sehingga Pemilu bisa berjalan dengan damai" tuturnya
Selain mengungkapkan Pemilu berlangsung aman dia juga mengharapkan cawe-cawe presiden Jokowi tidak mencederai demokrasi.
Menurut pengamatannya, sikap Jokowi yang ikut dan seolah mengusung salah satu calon presiden itu tidak baik.
Baca Juga: Timnas Garuda Muda raih emas Sea Games 2023, Jokowi sangat apresiasi dan bahagia sekali!
Kemudian, jangan melibatkan aparat pemerintah. Boleh berpolitik, silahkan, tapi jangan terlalu jauh, katanya.
Politisi senior Partai Golkar ini juga mencontohkan dan memuji di masa Megawati Sukarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Dimana saat kepemimpinan mereka sebagai kepala negara tidak pernah mengintervensi partai politik untuk menentukan calon presiden dan wakilnya, dan tidak melibatkan aparat pemerintahan, jelas Yusuf Kalla.
Meski Yusuf Kalla secara penilaiannya jatuh pada sosok ARB, namun dia tidak menyebutkan bahwa pilihannya nanti mutlak pada sosok itu.
"Kita akan lihat nanti, karena Itu akan terlihat pada saat melakukan debat calon presiden. Disitu akan terlihat rekam jejak setiap sosok calon, baik kecerdasannya maupun leadership-nya" tutupnya.***
Artikel Terkait
Timnas Garuda Muda raih emas Sea Games 2023, Jokowi sangat apresiasi dan bahagia sekali!
Dahulu mandi lumpur pakai gayung, kini panti asuhan eksploitasi anak dengan ngemis di TikTok
Jangan sedih, meski tiket Coldplay ludes, konser Niki Zefanya siap menghibur Anda!
Tersandung aturan media sosial dan kebebasan berekspresi, Twitter berhadapan langsung dengan Pemerintah Turki