Bos Wagner mengaku menyerah di Bakhmut, Yevgeny Prigozhin tak ingin mati konyol di Ukraina

JAKARTA INSIDER - Bos Wagner mengaku menyerah di wilayah Bakhmut setelah mengalami kekurangan senjata, pasukan, serta alami banyak kerugian.

Yevgeny Prigozhin yang juga teman dekat Presiden Rusia mengaku akan menarik seluruh pasukan Wagner Group dari wilayah Bakhmut.

Yevgeny Prigozhin juga mengaku bahwasanya ia dan Wagner Group tak ingin mati konyol di Ukraina karena kekurangan senjata di Bakhmut.

Baca Juga: Bos Wagner mengaku menyerah di Bakhmut dan tak berambisi untuk melawan pasukan Ukraina

Bos Wagner Group ini juga mengungkapkan kekesalannya dengan pihak pemerintah Federasi Rusia yang seakan tak peduli nasib tentara bayaran Wagner Group di wilayah Bakhmut.

Melalui sebuah video yang diunggah melalui saluran resmi telegramnya, Yevgeny Prigozhin mengungkapkan bahwa ia dan pasukannya akan hengkang dari Bakhmut pada tanggal 10 mei.

Bos Wagner Group itu juga mengatakan bahwasanya pemerintah Rusia tak terlalu memperhatikan pasukan Wagner Group saat berada di Bakhmut.

Baca Juga: Pencari kerja merapat! PT Sugar Group Companies buka lowongan kerja berbagai posisi bagi lulusan D3 hingga S1

Yevgeny Prigozhin juga mengatakan alasan ia dan pasukannya akan hengkang yakni karena kekurangan amunisi dan persenjataan militer.

Ia menyebutkan bahwasanya kerugian yang dialami oleh Wagner Group terus bertambah secara potensial dimulai sejak banyaknya pasukan yang gugur.

Sebelumnya, ia mengatakan bahwasanya Wagner Group akan mempertahankan posisi mereka di Bakhmut, dan akan bertempur pada 10 mei.