Sejarah pembangunan Istana Batu Tulis
Pembangunan Istana Batu Tulis bermula dari kunjungan ahli gunung berapi asal Belanda Abraham Van Riebeeck pada 1702. Menghimpun informasi dari berbagai sumber, Van Riebeeck ditugaskan pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) setelah letusan Gunung Salak pada 1699.
Dari hasil pengecekan Van Riebeeck, rupanya letusan Gunung Salak membuat aliran Sungai Ciliwung tersumbat. Padahal air sungai ini jadi sumber air bagi warga Batavia (Jakarta).
Dia pun membersihkan sumbatan dan dipersilakan membangun tempat peristirahatan untuk memantau Gunung Salak.
Baca Juga: Alasan di balik penetapan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP tepat di Hari Kartini oleh Megawati
Kemudian pada 1960-an, Presiden Soekarno membeli tanah di sekitar kompleks tersebut dan mendirikan bangunan dengan R.M. Soedarsono sebagai arsitek.
Dari tempat peristirahatan, Istana Batu Tulis kemudian jadi tempat pengasingan dirinya setelah Orde Baru naik tahta.
Dalam kaburnya cerita sejarah, Istana Batu Tulis menyimpan banyak misteri yang sulit terungkap. Hal itu sama dengan sosok yang pernah mendiaminya, Sukarno, seorang Proklamator, Presiden pertama RI, dan sosok pemimpin karismatik yang pernah dimiliki Indonesia.***
Artikel Terkait
Megawati umumkan Ganjar Pranowo Capres PDIP, Kaesang Pangarep malah inginkan sosok ini
Profil Ganjar Pranowo, capres PDIP, menjawab misteri pemimpin berambut putih dari Jokowi
Breaking News: Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri umumkan Ganjar Pranowo bakal Capres di Pilpres 2024
Alasan di balik penetapan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP tepat di Hari Kartini oleh Megawati
Usung Ganjar Pranowo jadi Capres PDIP, bukti kearifan Megawati sebagai politikus berkelas