JAKARTA INSIDER - Bagi Rusia, setiap pembicaraan damai Rusia - Ukraina, harus fokus pada tatanan dunia baru, kepentingan Rusia, dan keprihatinan Rusia. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu di Ankara.
Ditegaskan Sergey Lavrov, Rusia saat ini sedang memimpin perjuangan melawan dominasi Amerika Serikat di panggung global. "Invasi ke Ukraina merupakan bagian perjuangan itu", ujar Sergey Lavrov.
Rusia, lanjut Sergey Lavrov tidak punya pilihan selain melanjutkan serangannya selama lebih dari setahun di Ukraina. Hal ini dikarenakan bagi Rusia sampai saat ini belum ada solusi diplomatik konflik Rusia - Ukraina.
Baca Juga: Waduh, lima aktifitas bikin berat badan naik saat puasa ramadhan, harap hindari dan hati-hati!
"Setiap negosiasi harus didasarkan pada kepentingan Rusia. Harus pula menyangkut prinsip-prinsip dasar tatanan dunia baru. Rusia menolak tatanan dunia unipolar yang dipimpin oleh satu hegemoni", jelas Sergey Lavrov.
Sementara itu Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu menekankan kembali perlunya dibuka dialog Rusia - Ukraina.
"Kami mengkhawatirkan perang akan meningkat di musim semi", ujar Mevlut Cavusoglu.
Menghadapi tekanan dari segala penjuru, Rusia mengancam akan melanggar kesepakatan ekspor biji-bijian yang ditengahi oleh PBB. Terkecuali hambatan untuk ekspor pertaniannya dihilangkan.
Kesepakatan ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam, untuk pertama kali ditandatangani Juli tahun lalu. Dua kali diperbarui oleh PBB untuk meredakan krisis pangan yang terjadi sebelum invasi Rusia ke Ukraina.
Sergey Lavrov dalam pertemuannya dengan Mevlut Cavusoglu membahas kegagalan implementasi dari kesepakatan yang dibuat PBB. Kesepakatan itu memastikan pengiriman biji-bijian dan komoditas lain melalui pelabuhan Ukraina meskipun diblokade angkatan laut Rusia.
Mevlut Cavusoglu mengatakan Turki tetap pada komitmennya untuk memperpanjang implementasi kesepakatan tersebut hingga pertengahan Mei.
"Kami menganggap penting kelanjutan dari perjanjian ini. Tidak hanya untuk ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia dan Ukraina, tetapi juga untuk menghentikan krisis pangan dunia,” kata Mevlut Cavusoglu.
Pemerintah Ankara, juga menyetujui, hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia harus dihilangkan.
Artikel Terkait
Berita duka, istri Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono meninggal dunia, dimakamkan hari ini di Meruya
Bu Ida Dayak semakin viral, pakar Sangkal Putung buka-bukaan soal pengobatan dan kesaktiannya, ternyata!
Mengulik kehidupan sosok Ibu Ida Dayak dari anak semata wayangnya, mulai sebelum viral hingga sekarang
Bu Ida Dayak tengah bangun penginapan 10 kamar, disiapkan untuk menginap pasiennya saat berobat di Kaltim
Amalan malam Nuzulul Qur'an, ayo lakukan saat bulan ramadhan di 10 hari terakhir untuk dapatkan keistimewaan