JAKARTA INSIDER - Baru-baru ini, Badan Tenaga Atom Internasional mengunjungi PLTN Zaporizhzhia di Ukraina Selatan. Rombongan dipimpin Kepala pengawas tenaga nuklir PBB, Rafael
Grossi. PLTN Zaporizhzhia, sejak invasi Rusia Februari tahun lalu, berada di bawah penguasaan Rusia.
Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua Rafael Grossi ke PLTN Zaporizhzhia. Tujuan Rafael Grossi mengunjungi PLTN Zaporizhzhia adalah untuk menilai secara langsung situasi keselamatan dan keamanan nuklir yang di fasilitas tersebut.
Badan Tenaga Atom Internasional khawatir mengenai keamanan PLTN Zaporizhzhia. Pasalnya, masih terjadi pertempuran di wilayah yang tidak terlalu jauh dari PLTN Zaporizhzhia.
Selama kunjungan, Rafael Grossi berencana untuk melihat bagaimana situasi di PLTN Zaporizhzhia, berbicara dengan para insinyur nuklir di pabrik, dan bertindak sebagai penjamin rotasi anggota misi tetap IAEA.
Sejak September 2022 Badan Tenaga Atom Internasion telah menempatkan tim ahli di PLTN Zaporizhzhia. "Situasi saat ini bisa dikatakan sangat genting", ujar Rafael Grossi.
Rafael Grossi sempat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia mengatakan tidak mungkin memulihkan keamanan di PLTN Zaporizhzhia di bawah kendali Rusia.
"Tanpa penarikan segera pasukan dan personel Rusia dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia dan wilayah yang berdekatan, setiap inisiatif untuk memulihkan keselamatan dan keamanan nuklir pasti akan gagal,” kata Zelensky kepada Rafael Grossi.
Sementara itu, Renat Karchaa, penasehat Rosenergoatom Rusia, yang menjalankan fasilitas tersebut, mengatakan kunjungan Badan Tenaga Atom Internasional tidak mungkin menghasilkan terobosan besar.
"Kunjungan Rafael Grossi tidak akan mengubah segalanya secara dramatis. Bagi kami, apa yang kami lakukan di sini merupakan cara kerja yang biasa kami lakukan," kata Renat Karchaa.
Pada Oktober tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan untuk mengambil alih operasi di PLTN Zaporizhzhia. PLTN terbesar di Eropa di wilayah Zaporizhzhia yang dianeksasi Rusia di Ukraina selatan.
"Pemerintah Rusia memastikan bahwa fasilitas nuklir di pabrik itu diintegrasikan sebagai milik federal," kata Vladimir Putin.
Artikel Terkait
Preman Pensiun 8 episode Jumat 31 Maret 2023: Cecep ngamuk habisi dua preman, anak buah Bang Edi?
Sebut Pura Ulun Danu Bali sebagai tempat busuk dan menjijikkan, akun Faras Sayidi dipolisikan Niluh Djelantik
Mahfud MD sebut ada 491 ASN dari Kementerian Keuangan terlibat TPPU Rp349 triliun
Ganjar Pranowo akui anak dan istrinya turut dirujak netizen pasca Indonesia batal jadi tuan rumah U-20
Kecelakaan kerja beruntun di PetroChina International Jabung Ltd di Jabung, Jambi kembali jadi sorotan