Kecelakaan kerja beruntun di PetroChina International Jabung Ltd di Jabung, Jambi kembali jadi sorotan

- Jumat, 31 Maret 2023 | 07:10 WIB
Pekerja di Central  Processing Plant di Jabung, Jambi yang dioperasikan oleh PetroChina International Jabung Ltd/Ist (JAKARTA INSIDER)
Pekerja di Central Processing Plant di Jabung, Jambi yang dioperasikan oleh PetroChina International Jabung Ltd/Ist (JAKARTA INSIDER)

JAKARTA INSIDER - Kabar duka, terjadi musibah kecelakaan kerja dalam perusahaan PetroChina International Jabung Ltd di Jabung, Jambi kembali menjadi sorotan belakangan ini.

Kecelakaan kerja di perusahaan PetroChina International Jabung Ltd di Jabung, mengakibatkan tiga orang pekerja tewas yang terjadi dipenghujung tahun 2022 dan setelahnya, dua kecelakaan beruntun lainnya terjadi di awal tahun 2023.

Perihal kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan PetroChina International Jabung Ltd di Jabung. Saat ini, menjadi tanggung jawab pimpinan tertinggi perusahaan tersebut terkait dengan keselamatan dan perlindungan tenaga kerja yang diperintahkan oleh hukum Indonesia.

 Baca Juga: Alami DAI, keluarga David Ozora putuskan ajukan Restitusi, Mario Dandy Cs harus ganti rugi perawatan medis

Seperti yang telah disampaikan oleh Salamuddin Daeng, dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) kepada pers di Jakarta, Kamis (30/3/2023)

"Pucuk pimpinan tertinggi PetroChina Indonesia, Mr. Qian Mingyang, sebagai Presiden Direktur harus bertanggungjawab atas rangkaian kecelakaan kerja tersebut. Jangan hanya menimpakan kesalahan tersebut kepada beberapa bawahan untuk menutupi kelemahan dan bobroknya organisasi secara menyeluruh," tegasnya.

Salamuddin Daeng menuturkan, berhembus kabar bahwa di level PetroChina dapat “mengatur” dan “menumpulkan” SKK-MIGAS, Disnaker, imigrasi dan institusi penegak hukum lainnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo akui anak dan istrinya turut dirujak netizen pasca Indonesia batal jadi tuan rumah U-20 

"Sehingga sampai saat ini, PetroChina belum menerima sanksi apapun terhadap kelalaian dan meninggalnya 3 pekerja di Wilayah Kerja Jabung di Jambi itu," ujarnya.

Oleh karena itu, Salamuddin Daeng menuturkan, untuk Kementerian ESDM dan SKK-MIGAS juga harus bertanggung jawab atas pembiaran terhadap rangkaian kecelakaan kerja yang menelan korban jiwa semacam ini.

"Selama ini Kementerian ESDM dan SKK MIGAS lemah pengawasan sehingga  banyak kecelakaan kerja di hulu migas. Sepertinya mereka lepas tangan atas kecelakaan kerja di perusahaan PetroChina International Jabung Ltd di Jabung, Jambi ini," papar pengamat ekonomi dan energi ini.

Baca Juga: Nikita Mirzani sebut Hotman Paris dibayar puluhan miliar bela Teddy Minahasa namun hasilnya nol: Dugem mulu 

Salamuddin Daeng menuturkan, dampak pembiaran oleh Kementerian ESDM dan SKK MIGAS dan lembaga hukum terhadap kasus kecelakaan kerja di Jabung, hanya bisa terjadi jika ada kongkalikong antara pejabat dari daerah sampai pusat dengan pihak perusahaan. 

"Seharusnya mereka kerja sama, memperbaiki sistem keamanan kerja agar tidak terjadi lagi kecelakaan kerja yang dapat merengut nyawa pekerja. Justru yang terjadi adalah kerja sama kongkalikong menutup kasus sehingga kecelakaan terjadi berulang di PetroChina International Jabung Ltd di Jabung, Jambi ini," ujarnya.

Sehingga yang terjadi adalah hasil pencapaian produksi yang rendah di sektor hulu migas hingga saat ini dan meningkatnya kasus kecelakaan kerja seperti di PetroChina International Jabung Ltd di Jabung, Jambi

Halaman:

Editor: AG Nungki Kusumaningrum

Sumber: rilis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X