JAKARTA INSIDER - Hidup dan pamer harta kekayaan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu), saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat dan juga Menteri Kuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Semuanya berawal, setelah kasus penganiayaan David Ozora anak dari pengurus GP Ansor yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio (MDS) Putra dari pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo.
Waktu itu, secara eksklusif melalui program Rossi, Sri Mulyani manyatakan ia memahami bahwa kekecewaan publik begitu besar.
Baca Juga: Khasiat daun kelor, ternyata memiliki manfaat mencegah kanker hingga meningkatkan produksi ASI..
Dituturkan oleh Rosi, dalam acara eksklusif tersebut bahwa ia melihat beberapa kali Sri Mulyani sedikit berbeda antara super exhausted, kelelahan yang luar biasa.
Terlihat Sri Mulyani menahan kesedihannya, ia pun menuturkan jika melihat susasana sekarang ini tentu saja membuatnya dapat memahami kekecewaan masyarakat saat ini.
Dengan suara bergetar Sri Mulyani, mengatakan memahami kekecewaan yang dialami oleh masyarakat terhadap Kemenkeu.
Di satu sisi masyarakat sangat kecewa dan pasti marah karena itu adalah suatu ekspresi dan sekaligus harapan ya dari masyarakat, terhadap sebuah institusi yang selama ini sudah kita coba untuk terus diperbaiki, ujarnya. Dikutip JAKARTA INSIDER dari kanal Youtube Kompas TV, pada Senin (13/3/2023).
Di samping itu, memiliki banyak sekali yang apa yang disebut sebagai prestasi capaian. Dimana baru saja selesai 3 tahun pandemi dan ini merupakan sebuah situasi yang tidak mudah.
Lantaran di saat pandemi, di mana jajaran Kemenkeu yang tetap harus bekerja, karena harus dipahami bahwa peranan dari keuangan negara tidak bisa absen bahkan justru semakin penting.
Sri Mulyani menerangkan bahwa Kemenkeu dalam hal ini, diberbagai lini dalam berbagai forum mendapatkan informasi dengan adanya kejadian ini, sebetulnya ia sudah mengingatkan untuk tetap memiliki kerendahan hati sebagai manusia.
Apalagi ditambah sebagai pejabat, tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, maka Sri Mulyani menuturkan yang perlu dilakukan adalah meyankinkan dengan melakukan yang terbaik.
Meskipun sudah melakukan yang terbaik pun tidak bisa selalu cukup, untuk bisa menahan sebah musibah.
Artikel Terkait
Sri Mulyani didesak untuk berani mengusut tuntas kasus pegawai pajak yang hartanya dinilai tidak lazim
Banyaknya turis Rusia dan Ukraina melanggar aturan di Bali, Sandiaga Uno beri tanggapan: Kita akan revisi UU
Data PPATK mengenai transaksi mencurigakan sebesar Rp 300 Triliun, Sri Mulyani sambangi Mahfud MD
Detik-detik terbongkarnya safe deposit box Rafael Alun yang berisi Rp37 miliar, Mahfud MD: Bolak-balik ke bank
Partai Prima siap hadapi banding KPU, beri peluang cabut gugatan di PN Jakpus bila KPU lakukan hal ini