Kodam I/ BB bongkar gudang pupuk oplosan, Pangdam: TNI AD dukung program ketahanan pangan

Sang petani menginformasikan kepada petugas, bahwa dirinya telah dirugikan puluhan juta rupiah.

Baca Juga: Inilah 5 kampus terbaik di Yogyakarta, UMY lebih unggul daripada UNY

Sang petani yang telah dirugikan ini membeli pupuk di salah satu gudang Jl. Budi Luhur- Sei Kambing, yang dicurigai gudang pengoplosan pupuk palsu.

Karena merasa dirugikan, petani tersebut menghubungi rekannya di Denintel Kodam I/BB.

Kemudian Timsus Denintel Kodam I/BB dipimpin Dan BKI-A Kapten Inf Tommy Marselino, bersama anggotanya melakukan penyelidikan hingga diyakinkan benar laporan tersebut.

Baca Juga: Fantastis! Stadion GBK dipakai konser BLACKPINK, harga sewanya bikin melongo seharga mobil Ferrari..

Lalu akhirnya dilakukan penggrebekan dan ditemukan ribuan sak pupuk oplosan Ilegal, yang diakui gudang tersebut adalah milik Sdri. Ju dan Sdr Ir yang berlokasi di Jln. Budi Luhur Kec. Medan Helvetia Kota Medan.

Dari lokasi ditemukan barang bukti berupa jenis merek pupuk TSP 46 % P2O5, Mutiara 16-16-16, Mahkota Fertilizer, Pupuk NPK NtPhoska, Pupuk Kieserite Magnesium, SP -36, Tepung Tapioka, Kuda Sakti, Polivit-PIM, Bintang Sawit 16-16-16, Pupuk Petro dan Etimaden.

Berdasarkan pengakuan pekerja gudang pengoplosan pupuk ilegal, Ali Lubis kepada Timsus Denintel Kodam I/BB, cara pembuatan pupuk ilegal tersebut adalah bubuk dolomit dicampur dengan pupuk merk Mutiara, TSP, Ponska dan borak.

Baca Juga: Pro kontra BLACKPINK Vs Sepak Bola! Stadion GBK jadi rebutan, warganet: potensi rusuhnya kecil...

Selanjutnya dikemas kedalam karung 50 Kg, kemudian dijahit dan siap diedarkan di pasaran.

"Untuk daftar harga pupuk ilegal dijual kepada para petani adalah Kcl Mahkota Rp.435.000,-/Sak, Mutiara 1616 Rp 600.000,-/Sak dan Meroke Mop Rp.550.000,-/Sak," ujar Ali.***