JAKARTA INSIDER - Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, mengeluh pasukannya kekurangan amunisi. Ia mencurigai Kementerian Pertahanan Rusia sengaja menahan pasokan amunisi.
Kelompok tentara bayaran Wagner Rusia yang dipimpin Yevgeny Prigozhin, telah berjuang selama berbulan-bulan untuk merebut kota Bakhmut.
Yevgeny Prigozhin mengeluh pasukan cadangan Rusia yang sebetulnya diterjunkan ke Bakhmut telah dialihkan ke lokasi lain dan amunisi yang dijanjikan oleh militer Rusia terlambat tiba beberapa hari.
"Kami mencoba memahami apa alasannya, birokrasi biasa atau pengkhianatan," kata Yevgeny Prigozhin.
Bakhmut telah menjadi pertempuran paling berdarah dan terlama sejak invasi Rusia ke Ukraina. Para analis berpendapat, kota itu memiliki sedikit kepentingan strategis. Sebaliknya pasukan Rusia justru melaporkan keuntungan menguasai Bakhmut dengan mengepung kota.
Para analis mengatakan kedua belah pihak berusaha saling melemahkan untuk membatasi kemampuan lawan mereka.
Institut Studi Perang yang berbasis di AS mengatakan pasukan Ukraina mungkin telah memulai mundur strategis dari kota.
Baca Juga: Pertamina mengalah, Erick Thohir rela pindahkan terminal BBM ke tanah Pelindo
Pasukan Ukraina kemungkinan melakukan penarikan taktis terbatas di Bakhmut. Meskipun masih terlalu dini untuk menilai niat Ukraina menarik secara total pasukannya dari Bakhmut.
Yevgeny Prigozhin memperingatkan jika kekurangan personel dan amunisi terus terjadi, pasukannya tidak akan dapat mempertahankan wilayah yang direbut. Hal ini dapat menyebabkan kehancuran di garis depan.
"Jika Wagner mundur dari Bakhmut sekarang, maka seluruh front akan runtuh," ujar Yevgeny Prigozhin.
Baca Juga: Kondisi terkini David Latumahina, David sudah siuman, tampak menangis dengan mata terpejam
Artikel Terkait
Dituduh AS pasok senjata ke Rusia, Tiongkok malah dibela Ukraina
Tentara bayaran AS yang diterjunkan bantu Ukraina berkhianat, kini berpihak ke Rusia
Setahun digempur Rusia, Ukraina dapat pasokan drone super canggih dari AS
Dokter yang bantu persalinan 'pacar rahasia' presiden Rusia tewas misterius
Jerman dan Komisi Eropa yakin Cina tidak kirim senjata ke Rusia, tidak ada bukti