Imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Erick Thohir akan lakukan penataan kawasan obyek vital dan pemukiman

JAKARTA INSIDER - Kebakaran Depo Pertamina yang kesekian kalinya terjadi, pada Jumat malam (3/3/2023) sekitar pukul 20.20 WIB terjadi kebakaran hebat di kawasan Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. 

Sejumlah pejabat negara melakukan kunjungan ke lokasi kejadian dimana terjadinya kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Nampak Wakil Presiden Republik Indonesia dan Menteri BUMN Erick Thohir berada di lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Sabtu siang  (04/03/2023).

Baca Juga: Pasca kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Dirut Pertamina menyatakan stok BBM aman: Tak perlu panic buying

Keduanya langsung melakukan peninjauan kelapangan untuk mengetahui dampak dari kebakaran hebat Depo Pertamina Plumpang.

Sejumlah arahan disampaikan oleh Wapres untuk penanganan pasca bencana kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang hingga kini memakan belasan korban jiwa.

Wapres menegaskan untuk logistik para korban kebakaran akan menjadi tanggung jawab dari perusahaan Pertamina sebagai pemilik Depo yang terbakar.

Pada waktu yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan hal yang sejalan dengan Wapres mengenai penataan ulang sejumlah Depo milik Pertamina.

Baca Juga: Manfaat kopi hitam untuk kesehatan tubuh, turunkan berat badan hingga meningkatkan daya ingat

Erick Thohir menyampaikan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menekankan agar daerah penyangga (buffer zone) antara kawasan obyek vital dan pemukiman masyarakat diperjauh.

“Jadi memang sejak awal kita sudah menekankan kepada seluruh BUMN yang masuk menjadi kawasan objek vital, saya rasa tidak hanya kilang, tetapi juga Pupuk (Sriwijaya) yang seperti saya tinjau di Sumatera Selatan, itu pun buffer antara titik keamanan dan tentu titik daripada masyarakat itu masih terlalu dekat,” paparnya.

Imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang bukan hanya penataan Depo milik pertamina kedepannya tetapi juga penataan ulang sejumlah obyek vital milik PLN dan Pupuk Sriwijaya.

“Supaya ada batasan-batasan keamanan untuk bisa masyarakat tinggal, tetapi dengan segala yang kita inginkan bersama, semoga ini menjadi solusi juga bahwa masyarakat mengerti kawasan itu tidak aman jangan ditinggali kembali,” tutur Erick.

Baca Juga: Wapres tinjau lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, perlu penataan ulang Depo Pertamina