Disinyalir kekurangan senjata, pasukan Ukraina latihan tempur dengan tangan kosong

JAKARTA INSIDER – Awal ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang kini jatuh pada genjatan senjata masih terus berlangsung sengit di medan perang.

Meski saat ini Ukraina tidak bisa keluar dari tekanan Putin, namun setidaknya tentara Zelenskyy berhasil menembak jatuh jet tempur Sukhoi SU-24 M milik Rusia.

Alutsista tempur udara milik Rusia berupa Sukhoi SU-24 M yang ditembak jatuh oleh Ukraina merupakan jet tempur yang digunakan oleh PMC Wagner saat beroperasi di wilayah Ukraina.

Baca Juga: Jika temukan 6 tanda ini, hati-hati pasangan mulai bosan denganmu

Namun karena serangan MANPADS Ukraina, akhirnya alutsista udara Rusia itu mengalami kerusakan hingga dikabarkan mesin Sukhoi yang digunakan tentara bayaran Putin jatuh dan terbakar.

Tak lama dari kabar gembira di kubu Ukraina itu, terbaru kondisi tentara Ukraina disinyalir kekurangan senjata hingga melakukan latihan perang dengan tangan kosong.

Sebuah video menunjukkan tentara Ukraina melakukan latihan menembak selayaknya menggunakan senjata walaupun mereka hanya latihan memperagakan saja dengan seorang komando memberi aba-aba.

Baca Juga: Live streaming Real Madrid vs Atletico Madrid dan misi besar Los Blancos tempel Barcelona di klasemen

"Angkatan bersenjata Ukraina mengeluh saat ini mengalami masalah kekurangan senjata dan amunisi," tulis Instagram @militarynewsinternational, dikutip JAKARTA INSIDER, Sabtu, 25 Februari 2023.

Beruntung, di tengah beredarnya kabar akan kekurangan senjata perang yang dialami oleh tentara Ukraina, angin segar akhirnya datang ke tangan Zelenskyy.

Amerika Serikat (AS) berjanji akan menggelontorkan dana agar Ukraina bisa memberikan perlawanan pada invasi yang dilakukan Rusia sejak 24 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Korea Utara respon Jepang dan Korsel dengan rudal balistik, apa penyebabnya?

Bantuan tersebut disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat berkunjung ke Ukraina di tengah panasnya situasi perang beberapa waktu lalu.

Bantuan akan diberikan oleh AS adalah dana yang bernilai sangat fantastis, yaitu sebesar USD 500 juta atau Rp7,5 triliun.