JAKARTA INSIDER - Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan bahwa para pemimpin keuangan G7 akan bertemu pada Kamis (23/2/2023) besok untuk mengeksplorasi tekanan Rusia atas perang Ukraina.
Jepang, sebagai ketua pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara G7, akan menjadi tuan rumah pertemuan di Bengaluru, India.
Ini akan menjadi hampir setahun sejak Rusia menginvasi Ukraina, yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus".
Baca Juga: Safari presiden Amerika Serikat ke Polandia untuk pastikan dukungan pada Ukraina
Meskipun ada tindakan hukuman oleh G7 dan negara lain, konflik terus berlanjut.
Suzuki menjelaskan bahwa "dukungan untuk Ukraina dan sanksi terhadap Rusia akan menjadi topik diskusi utama" pada pertemuan tersebut.
Kelompok tersebut tertarik untuk berkoordinasi dengan G7 dan masyarakat internasional untuk memperkuat dampak sanksi dan mendorong Rusia untuk menarik pasukannya dari Ukraina.
Sebagai bagian dari pertemuan tingkat menteri G7 tahun ini, Jepang akan mengadakan pertemuan puncak para pemimpin G7 dari 19 hingga 21 Mei di Hiroshima, Jepang.
G7 adalah kelompok tujuh ekonomi utama yang mencakup Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
Selain itu, para pemimpin keuangan G20 dari ekonomi utama dunia akan berkumpul di Bengaluru, India, akhir pekan ini.
India saat ini memegang kepresidenan G20, dan pembicaraan akan fokus pada perang Ukraina dan ekonomi global.
Baca Juga: Cara transaksi baru Iran dan Rusia saat kena sanksi Blok Amerika Serikat dan perang Ukraina
Topik diskusi akan mencakup peningkatan inflasi akibat perang Rusia, harga energi dan pangan, dan dukungan untuk pasar negara berkembang yang bergulat dengan tantangan utang.
Artikel Terkait
Perang Rusia-Ukraina jadi konflik terbesar di Eropa sejak PD II, simak perkembangannya
Putin janji akan terus gempur Ukraina, dan ungkap kondisi untuk tetap perluas operasi militer Rusia di Ukraina
Ukraina pamerkan helikopter canggih UH-60 Black Hawk berhasil buat Rusia ketar ketir, begini penampakannya
Presiden Amerika Serikat pastikan NATO tetap dukung Ukraina terkait perang Rusia
Cara transaksi baru Iran dan Rusia saat kena sanksi Blok Amerika Serikat dan perang Ukraina