Dirayu Amerika Serikat, Turki tetap tolak Swedia masuk NATO

JAKARTA INSIDER - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, telah mendesak penerimaan Swedia dan Finlandia ke dalam NATO sesegera mungkin.

Dia membuat panggilan ini meskipun Turki menolak untuk menyetujui masuknya kedua negara Nordik ke dalam aliansi.

Turki sebelumnya mengutip kekhawatiran terorisme sebagai alasan penundaan, sementara anggota Kongres AS mengaitkan persetujuan Turki atas kesepakatan F-16 dengan penerimaannya atas perluasan NATO.

Baca Juga: Presiden Amerika Serikat pastikan NATO tetap dukung Ukraina terkait perang Rusia

Blinken, yang berada di Turki untuk konferensi dengan mitranya dari Turki, meminta NATO untuk menyambut kedua negara secara resmi, menyatakan bahwa langkah tersebut akan meningkatkan keamanan setiap anggota NATO, termasuk AS dan Turki.

Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menegaskan kembali posisi Turki bahwa pihaknya bersedia menyetujui Finlandia bergabung dengan NATO sebelum Swedia.

Ia juga menyatakan masih ada pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Swedia, yang telah melakukan pemberontakan selama 39 tahun melawan Ankara.

Baca Juga: Ukraina pamerkan helikopter canggih UH-60 Black Hawk berhasil buat Rusia ketar ketir, begini penampakannya

Turki percaya bahwa Stockholm telah menunjukkan toleransi terhadap perekrutan dan pendanaan kelompok tersebut untuk aksi teroris di Swedia.

Swedia telah membuat perubahan konstitusional untuk memenuhi tuntutan Turki, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk meyakinkan parlemen dan rakyat Turki.

Cavusoglu memperjelas bahwa negaranya keberatan dengan penjualan jet F-16 yang dikaitkan dengan meratifikasi keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia, karena kedua masalah itu independen.

Baca Juga: Ide masakan sehat untuk penderita kolesterol tinggi, coba masak opor ayam rendah kolesterol, begini resepnya

Ankara sedang berusaha untuk meningkatkan armada F-16 setelah memulai proyek untuk mengembangkan pesawat tempur F-35 generasi berikutnya setelah akuisisi rudal pertahanan udara Rusia.

Blinken menyatakan bahwa kesepakatan F-16 sangat penting untuk interoperabilitas NATO yang sedang berlangsung dan untuk kepentingan nasional Amerika Serikat.