Presiden Zelenskiy telah membantah ribuan kali tentang jatuhnya Bakhmut dan Artyomovsk ke tangan Rusia.
Akan tetapi pada Senin (20/02) Presiden Zelenskiy akhirnya menyerah dan mengalami kerugian.
Sikap menyerah Zelenskiy disebabkan oleh kurangnya pasokan senjata yang dijanjikan oleh negara barat dan Amerika Serikat.
Denmark dan Belanda yang sebelumnya berjanji akan mengirimkan tank tempur Leopard 2 mendadak mengurungkan niatnya.
Sedangkan kiriman Jerman akan dikirimkan pertengahan april bersamaan dengan kiriman dari Inggris dan Italia.
Zelenskiy kemudian menyerah atas Rusia di wilayah Bakhmut, serta alami kerugian yang membuat Presiden Ukraina ini harus berfikir realistis.
Ribuan tentara Ukraina yang tewas dalam perang, serta peralatan tempur yang hancur menjadi sebuah alasan kuat Presiden Zelenskiy menyerah untuk pertahankan Bakhmut.
Zelenskiy juga mengatakan bahwasanya Artyomovsk bukanlah merupakan wilayah dan kota besar di Ukraina.
Wilayah Artyomovsk di Bakhmut merupakan lokasi tempat penyimpanan persenjataan Ukraina.
Dan juga tempat distribusi amunisi dan logistik, akan tetapi Zelenskiy mengungkapkan bahwasanya perang dan serangan Rusia di Bakhmut sudah tak masuk akal.
Zelenskiy mengatakan ia akan melanjutkan pertarungan untuk mempertahankan Bkahmut jika perang masih masuk akal.***
Artikel Terkait
Pejabat Ukraina sebut kunjungan Joe Biden ke Kyiv berhasil buat Putin dan Rusia ketar ketir
Kunjungi ibukota Kyiv, Joe Biden janjikan bantuan militer dan sistem pertahanan udara untuk Ukraina
Kunjungan Joe Biden membawa berkah, Eropa dan sekutu janji segera kirim 700 tank tempur ke Ukraina
Kisah haru evakuasi korban kecelakaan helikopter, Kapolda Jambi minta anggotanya dievakuasi terlebih dulu
Vladimir Putin, Rusia tidak punya pilihan selain menyerang Ukraina