Tanpa adanya rasa kepercayaan itu, kita sebagai pasukan perdamaian Indonesia tidak akan berjalan secara efektif,” katanya.
Senada dengan Lia, Sertu Kowad Cut Fadila Arsya, 27 tahun, yang bertugas di Bagian Operasi Perencana Satgas, menuturkan bahwa apabila ditugaskan ke Gaza, motivasi utamanya adalah kemanusiaan dan profesionalisme.
“Nilai yang kami ambil adalah tanggung jawab kemanusiaan dan profesionalisme sebagai prajurit yang ditugaskan dalam perdamaian negara,” ujarnya.
“Prajurit bukan hanya sekadar mengabdi pada negara, tetapi kepada manusia — terutama negara yang memiliki konflik seperti Gaza, yang membutuhkan keamanan dan kepedulian, merangkul masyarakat dari kami sebagai prajurit,” tambah Cut Fadila.
Sementara itu, Kopral Dua Hari Puro (36), mengatakan dirinya juga siap apabila sewaktu-waktu ditugaskan.
Ia menegaskan misi itu sama sekali bukan operasi militer dan pasukan Garuda hadir bukan untuk menaklukkan musuh, melainkan melindungi warga sipil.
“Baik, secara mental dan emosional kami tanamkan sejak dini bahwasanya tugas ke depan itu bukan operasi militer, melainkan tugas kemanusiaan,” ujarnya.
“Bukan mengalahkan musuh sebagai prioritas kami, tetapi melindungi warga sipil sebagai prioritas kami.
Dan itu tentunya membutuhkan kesabaran dan juga kekuatan menahan diri,” kata Hari Puro.
Sebelumnya, dalam forum Sidang Umum PBB, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan lebih banyak pasukan perdamaian apabila Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum menyetujui langkah tersebut.
“Kami percaya pada PBB dan akan terus mengabdi di mana pun perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan kehadiran pasukan di lapangan," ujar Prabowo.
Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan 20.000 personel atau lebih guna bertugas dalam misi perdamaian di berbagai wilayah konflik.
"Ketika Dewan Keamanan dan Majelis Agung ini memutuskan, Indonesia siap untuk mengerahkan 20 ribu atau bahkan lebih, putra-putri kami untuk mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain, di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun ketika perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap," tegasnya.***
Artikel Terkait
Tips Hemat Transaksi Online, Jaga Saldo Dompet Digital Tetap Aman dan Awet
8 Selir Paling Terkenal dalam Sejarah: Dari Hurrem Sultan hingga Xi Shi
Ingin Turun Berat Badan Saat Tidur? Coba 3 Teh Herbal Ini Sebelum Tidur Malam
HUT TNI ke 80, Presiden RI Prabowo Subianto Ucapkan Terima Kasih ke Anak dan Istri Para Prajurit: Tuhan Bersama Kalian
Bukan Hormon, Tapi Kebiasaan Ini yang Bikin Jerawat Tak Kunjung Hilang!