Ia menambahkan bahwa Indonesia tengah membangun rantai pasok pangan yang tangguh dengan meningkatkan produktivitas petani serta mengembangkan pertanian ramah iklim.
"Kami yakin dalam beberapa tahun Indonesia akan menjadi lumbung hijau dunia," paparnya.
Selain isu pangan, Prabowo juga menyinggung ancaman perubahan iklim, yang dampaknya sudah dirasakan langsung oleh Indonesia sebagai negara kepulauan.
"Sebagai negara kepulauan terbesar, kami sudah merasakan langsung dampak perubahan iklim, khususnya naiknya permukaan laut.
Di pantai utara ibu kota kami, permukaan laut naik lima sentimeter setiap tahun.
Bisakah Anda bayangkan sepuluh tahun lagi? Dua puluh tahun lagi? Karena itu, kami terpaksa membangun tanggul laut sepanjang 480 kilometer. Mungkin butuh 20 tahun, tetapi kami harus memulainya sekarang," terang Prabowo.
Ia menegaskan bahwa komitmen Indonesia menghadapi krisis iklim tidak sebatas slogan, tetapi diwujudkan melalui aksi nyata. "Kami berkomitmen pada Perjanjian Paris.
Kami menargetkan emisi nol bersih pada 2060 dan yakin dapat mencapainya lebih cepat.
Kami menargetkan reforestasi lebih dari 12 juta hektare hutan terdegradasi, mengurangi deforestasi, dan memberdayakan masyarakat lokal dengan lapangan kerja hijau," ungkapnya.
Kemduain Prabowo menyampaikan komitmen Indonesia dalam transisi energi berkelanjutan serta tujuan besar untuk mengangkat taraf hidup masyarakat.
"Indonesia beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju energi terbarukan.
Mulai tahun depan, sebagian besar kapasitas pembangkit listrik baru kami akan berasal dari energi terbarukan.
Tujuan kami jelas: mengangkat seluruh masyarakat keluar dari kemiskinan dan menjadikan Indonesia pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Liburan di Turki? Jangan Lewatkan 7 Kota Menakjubkan Selain Istanbul!
Makhluk Halus di Waktu Maghrib? Begini Penjelasan Menurut Islam, Al Quran, dan Ilmu Sosial
Jangan Nekat! Tanaman Hias Ini Disebut Kesukaan Kuntilanak dan Jin
Menyerukan Kepada Dunia, Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB: Dunia Harus Berani Menolak Doktrin " Yang Kuat Bisa Berbuat Semaunya "
Presiden RI Prabowo Subianto Tuai Apresiasi Dari Pemimpin Dunia Usai Berpidato di Sidang Umum PBB New York