Hasil perundingan Rusia dan Ukraina di Turki, keduanya sepakat tukar 1000 tahanan perang

photo author
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:01 WIB
Hasil perundingan Rusia dan Ukraina di Turki, keduanya sepakat tukar 1000 tahanan perang
Hasil perundingan Rusia dan Ukraina di Turki, keduanya sepakat tukar 1000 tahanan perang

JAKARTA INSIDER - Rusia dan Ukraina telah berhasil bernegoisasi terkait konflik perang di Istanbul, Turki.

Rusia dan Ukraina berhasil melakukan perundingan terkait perang dan konflik di Istanbul, Turki.

Perundingan di Turki secara langsung di hadiri oleh delegasi Rusia dan Ukraina untuk negoisasi terkait konflik yang berkepanjangan hingga saat ini.

Baca Juga: Gubernur Pramono Anung resmikan 5 Taman di Jakarta yang buka 24 jam

Delegasi dan para pejabat Pejabat Rusia dan Ukraina telah bertemu kurang dari dua jam di Turki untuk pembicaraan langsung pertama mereka dalam lebih dari tiga tahun, yang bertujuan untuk mengakhiri perang.

Rusia dan Ukraina bertemu pada hari Jumat di Istana Dolmabahce Istanbul di Turki, di mana kedua belah pihak gagal menyetujui gencatan senjata meskipun ada tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: Polres Metro Jakarta Utara bongkar markas Ormas Ilegal di Pademangan

Akan tetapi, sebelum mereka menangguhkan, Kyiv dan Moskow sepakat untuk menukar 1.000 tahanan perang masing-masing, menurut kepala kedua delegasi, dalam apa yang akan menjadi pertukaran terbesar mereka sejak perang dimulai.

Kedua belah pihak juga membahas gencatan senjata dan pertemuan antara kepala negara mereka, menurut kepala delegasi Ukraina Rustem Umerov.

Rustem Umerov mengatakan bahwa Ukraina percaya langkah selanjutnya harus menjadi pertemuan kedua pemimpin negara.

Baca Juga: Bank BSI tetapkan dividen total Rp 1 Triliun dan angkat Anggoro Eko Cahyo sebagai Direktur Utama

Umerov mengatakan kepada wartawan bahwa prioritas pertama dalam perundingan pada hari Jumat di Istanbul adalah untuk mengamankan pembebasan tawanan perang, dan yang kedua, untuk mengamankan gencatan senjata, seraya menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah perundingan tingkat pemimpin.

Ajudan presiden Rusia Vladimir Medinsky, yang memimpin delegasi Moskow, mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak sepakat untuk saling memberikan proposal gencatan senjata yang terperinci dan pertemuan antara kepala negara mereka.

Ultimatum Rusia untuk mengakhiri perang termasuk permintaan agar Kyiv menarik diri dari sebagian wilayahnya untuk mendapatkan gencatan senjata, "dan persyaratan lain yang tidak dapat dimulai dan tidak konstruktif".

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Anadolu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X