"Diajarkan falsafah jawa Ojo Rumongso Iso, jangan merasa bisa, tapi kamu harus bisa merasakan. Dengan filosofi ini, kita bisa selesaikan perbedaan pendapat kita selesaikan dengan baik," kata Prabowo.
Dengan mengakhiri pernyataannya, Prabowo menyampaikan harapannya bahwa pemilihan umum 2024 harus berujung pada kebaikan, tanpa meninggalkan jejak konflik atau kerugian.
"Intinya kita harus ke arah kebaikan," tutup Prabowo.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Pelaku AA (20) Ditetapkan Tersangka, Motif Cemburu Terkuak
Artikel ini mencerminkan pemikiran mendalam Calon Presiden Prabowo Subianto, yang menggabungkan filosofi Tiongkok dan Jawa dalam pandangannya tentang niat baik dan kebaikan sebagai landasan kepemimpinan.
Dengan menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dan menang tanpa menyakiti, Prabowo memberikan visi kepemimpinan yang etis dan berkelanjutan.***
Artikel Terkait
Momen Dramatis Gibran Rakabuming Raka Membingungkan dalam Debat Cawapres Pilpres Pemilu 2024, Greenflation dan Kejutan Kontroversial
Curhatan Pedagang Bakso Bekasi, Bersorak Gembira dengan Program Prabowo untuk Pemenuhan Gizi Anak
Prabowo Raih Dukungan Gemilang dari Relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat, Memperkuat Peluangnya di Pilpres Pemilu 2024
Pemimpin Sadar Perdamaian, Prabowo Ungkap Kunci Kemakmuran Bangsa Indonesia
Capres nomor 2 Prabowo Subianto: Persaingan Tanpa Permusuhan, Menatap Pilpres Pemilu 2024 dengan Ketenangan