Prabowo menekankan bahwa aspek kesiapan dan teknologi canggih yang dimiliki pesawat tersebut menjadi faktor penentu keputusan.
"Itu usia pakainya masih 25 tahun, Pak (Ganjar). Dan teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menuju ke yang canggih, yang terbaru," ungkap Prabowo menjelaskan tentang rencana akuisisi pesawat Mirage 2000-5.
Konteks keputusan Prabowo ini menjadi relevan dalam bingkai Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Debat ketiga ini menjadi platform bagi para calon presiden untuk menjelaskan pandangan dan program terkait pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Dengan penjelasan Prabowo mengenai keputusan strategis pembelian pesawat tempur bekas, ia berupaya memberikan gambaran kepada publik mengenai komitmen untuk membangun kekuatan militer yang efektif dan efisien.
Baca Juga: Optimalisasi Drainase Jakarta Utara, 62 Lokasi Saluran Air Sudah Dibetonisasi dengan U-ditch
Dalam konteks ketatnya persaingan politik menjelang Pemilu, penekanan pada aspek deterrent dan efisiensi waktu dalam kebijakan pertahanan dapat menjadi poin penting yang membedakan visi dan strategi Prabowo Subianto sebagai calon presiden.***
Artikel Terkait
Hacker retas aplikasi JAKI setelah Anies Baswedan bahas di debat Capres, inilah respon JAKI
Ganjar Pranowo fokus pada kepentingan Nasional dalam Debat Capres Pemilu 2024
Ganjar Pranowo di debat capres Pemilu 2024: Politik Luar Negeri sebagai alat negosiasi membangun citra global Indonesia
Prabowo Subianto Ultimatum Anies Baswedan di Debat Capres Pemilu 2024: Pertahanan Negara Tak Boleh Jadi Alat Hasutan
Tumpang Tindih Kelembagaan: Prabowo dan Ganjar Sejalan, Anies Fokus Bicara Ancaman dalam Debat Capres Pemilu 2024