Perusahaan ini menyatakan bahwa mereka mendorong ekspresi bebas dan debat politik yang konstruktif, tetapi memiliki kebijakan nol toleransi terhadap ujaran kebencian.
Playboy menekankan bahwa kata-kata dan tindakan Mia Khalifa memiliki konsekuensi, dan sebagai hasilnya, mereka menghapus kanal Mia Khalifa dari platform kreator Playboy.
Setelah dipecat oleh Playboy, Mia kembali mengeluarkan cuitan, "Menurutku mendukung Palestina telah membuatku kehilangan peluang bisnis, tapi aku lebih marah pada diriku sendiri karena tidak memeriksa apakah aku berbisnis dengan Zionis atau tidak. Salahku."
Ini menjadi peristiwa yang mencolok karena mencerminkan perbedaan pendapat yang kuat dalam konflik Israel-Palestina dan menggarisbawahi dampak sosial media terhadap keputusan yang diambil oleh perusahaan-perusahaan besar.***
Artikel Terkait
Presiden Prancis keluarkan pernyataan tentang Hamas, Emmanuel Macron: Hamas adalah organisasi teroris!
Shani Louk: Korban tragedi festival musik Supernova di Israel yang diduga disergap Hamas
Hamas rekam konferensi pers untuk jelaskan posisi mereka dalam konflik Israel Palestina di Gaza
Donald Trump serang Joe Biden atas konflik Palestina Israel di Truth Social