Kaesang Pangarep dan arah politik kaum Gen-Z: Pendapat kritis Saidiman Ahmad

Baca Juga: Teungku Rafly KanDe anggota DPR PKS: Kehangatan PON Aceh Sumut jangan kuras APBA!

Generasi senior cenderung cenderung lebih skeptis dan cenderung mencari penjelasan spekulatif di balik realitas yang terlihat jelas.

Kemungkinan salah satu penyebabnya adalah karena mereka hidup dalam rezim Orde Baru yang tertutup dan penuh dengan teori konspirasi.

Orde Baru adalah rezim yang dibangun di atas fondasi teori konspirasi besar.

Di sisi lain, generasi Z telah tumbuh dengan akses kebebasan informasi yang hampir tak terbatas sepanjang hidup mereka.

Baca Juga: Iwan Fals gelar jajak pendapat daring via Twitter X, Anies dan Cak Imin raih suara terbanyak

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika generasi Gen-Z lebih mudah mengapresiasi kemajuan pembangunan pemerintahan Jokowi yang terlihat jelas.

Menurut survei Indikator Politik Indonesia Juli 2023, pemilih yang berusia 25 tahun ke bawah memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap kinerja pemerintah dibanding generasi yang lebih tua.

Mereka menghargai peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengelolaan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik, pembangunan infrastruktur yang memudahkan mobilitas, penciptaan lapangan kerja, dan perbaikan iklim usaha tanpa banyak skeptisisme.

Mereka berusaha meminimalkan prasangka yang tidak berdasar.

Baca Juga: Ketum PSI Kaesang Pangarep silaturahmi dengan Prof Haedar Nashir Ketum PP Muhammadiyah di Yogyakarta

Hal ini juga menjelaskan mengapa aspirasi politik generasi muda ini cenderung mencari pemimpin yang memiliki karakteristik kepemimpinan yang mirip dengan Jokowi atau yang dianggap memiliki potensi untuk melanjutkan kesuksesan pemerintahan saat ini.

Dalam survei tersebut, pemilih berusia 25 tahun ke bawah cenderung memilih Ganjar Pranowo sebagai pilihan mereka daripada Prabowo atau Anies Baswedan.

Hal ini sejalan dengan apresiasi mereka terhadap jalannya pemerintahan saat ini.

Dengan demikian, upaya Kaesang saat ini dapat dilihat sebagai sebuah langkah untuk memperkuat karakter Gen-Z dalam PSI, yaitu generasi politik yang lebih mengutamakan keterbukaan, objektivitas, toleransi, dan keceriaan dalam berpolitik.***