Pembeli hanya boleh membeli 2 kemasan beras 5 kilogram di toko ritel, imbas harga beras mahal dan stok menipis

JAKARTA INSIDER – El nino nampaknya membuat ketersediaan stok beras menjadi menipis dan harga beras kian mahal saja di tanah air ini.

Kabarnya, kini pembeli hanya boleh membeli 2 kemasan beras di toko ritel imbas harga beras yang kian mahal dan stok menipis.

Pemerintah memiliki alasan tersendiri untuk membatasi pembelian beras kemasan 5 kilogram dibatasi 2 kemasan saja ini.

Baca Juga: Viral bocah meninggal pasca operasi amandel alami mati batang otak, ini dia pendapat dari dokter Dicky Budiman

“Jangan sampai beras yang harganya subsidi ini lari kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional, dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Liputan 6 pada hari Rabu tanggal (4/10/2023).

“Kalo SPHP iya, beras yang punya pemerintah,” lanjut Arief Prasetyo Adi.

“Tetapi kalau untuk yang komersial beras yang khusus itu terserah kepada ritelnya masing-masing,” ujar Arief Prasetyo Adi.

Baca Juga: Presiden Jokowi sebut Indonesia diuntungkan karena memiliki tambang nikel untuk kebutuhan mobil listrik

“Tetapi khusus beras punyanya BULOG nih SPHB ini memang kita batasi 2 pack (kemasan) per customer,” tutur Arief Prasetyo Adi.

Ternyata beras yang dibatasi pembeliannya maksimal 2 kemasan adalah beras yang khusus dari pemerintah, alias beras Bulog.

Mahalnya harga beras dan menipisnya stok membuat pemerintah akhirnya membatasi 2 kemasan beras Bulog saja per konsumen.

Baca Juga: Nikita Mirzani sebut Vadel Badjidah kekasih Lolly pengangguran dan tidak punya penghasilan utama

Terkait pembatasan beras ini, Solihin selaku Sekjen Asosiasi pengusaha Ritel Indonesia ungkap soal ada tidaknya panic buying dalam masyarakat.

“Sejauh ini, tidak ada panic buying,” kata Solihin, Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia.