Wacana penghapusan BBM Pertalite, Politisi PKS: Siapa yang untung? Importir dan mafia migas!

photo author
- Kamis, 7 September 2023 | 12:00 WIB
Politisi PKS mengecam rencana Penghapusan Pertalite oleh Pertamina. Mereka mempertanyakan dampak ekonomi dan sosial dari rencana ini. (pks.id)
Politisi PKS mengecam rencana Penghapusan Pertalite oleh Pertamina. Mereka mempertanyakan dampak ekonomi dan sosial dari rencana ini. (pks.id)

JAKARTA INSIDER - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, meminta Pertamina untuk menghentikan rencana penghapusan Pertalite pada tahun 2024.

Menurutnya, ini adalah urusan kebijakan yang tidak seharusnya menjadi perhatian dari perusahaan energi tersebut.

"Pemerintah, sebagai regulator, bahkan tidak turun tangan dalam masalah ini. Jadi, tidak seharusnya Pertamina menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat dengan isu seperti ini," ujar Mulyanto.

Baca Juga: Anies-Muhaimin, gabungan kuat NU dan PKS menuju kemenangan Pilpres 2024

Mulyanto juga menekankan bahwa wacana penghapusan Pertalite adalah isu yang sangat sensitif di kalangan masyarakat, terutama karena tingkat daya beli masih lemah setelah pandemi Covid-19.

Selain itu, dengan tahun politik yang semakin dekat, hal ini menjadi semakin penting.

"Selain itu, rencana untuk menggantikan Pertalite dengan Pertamax 92 green juga memicu kekhawatiran, karena harganya diperkirakan akan lebih tinggi daripada Pertalite yang ada saat ini." ujarnya.

Baca Juga: Pasca dinamika dalam koalisi dan kandidat Pilpres 2024, PKS rilis sikap empat poin

"Selain itu, kita juga harus impor bioetanol karena produksi dalam negeri terbatas. Ini berarti memaksa rakyat untuk membeli BBM yang lebih mahal dan meningkatkan beban negara karena impor bioetanol," tegas Mulyanto.

Mulyanto juga melihat bahwa Pertamina seharusnya tidak lagi membahas masalah ini, mengingat dampak negatifnya yang besar pada masyarakat.

"Siapa yang akan mendapat manfaat jika rencana ini dilaksanakan? Yang akan untung adalah para importir dan kelompok mafia migas. Sementara itu, masyarakat akan semakin menderita. Ini adalah masalah yang sangat serius," sindir Mulyanto.

Baca Juga: Isu Demokrat tinggalkan koalisi karena PKB jadi Cawapres, PKS tetap dukung Anies Baswedan sebagai capres

Mulyanto sendiri menolak wacana penggantian BBM jenis Pertalite dengan Pertamax Green 92 pada awal tahun 2024.

Menurutnya, rencana ini masih perlu diteliti lebih lanjut, termasuk aspek teknis, ekonomi, dan subsidi yang dibutuhkan untuk produksi dan distribusi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: pks.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X