“Ini kan masih terjadi, jadi masih masuk catatannya dalam nodip,” imbuhnya.
Hilman lantas menambahkan bahwa dengan nodip tersebut, diharapkan ada seleksi jemaah yang lebih ketat terkait kesehatan
“Harapan dari Kemenhaj melalui nota diplomatik itu adalah proses seleksi jemaah lebih ketat,” kata Hilman.
“Kalau berat dengan penyakit tertentu tidak berangkat, termasuk yang harus cuci darah,” tambahnya.
Pesan tersebut juga ditujukan kepada keluarga calon jemaah agar tidak memberikan izin, karena medan dan aktivitas berat yang harus dilakukan selama beribadah haji.
“Pesan ini luas, termasuk untuk keluarga jemaah agar jangan merelakan anggota keluarga dengan kondisi yang berat harus pergi ke sini, sementara medan pelaksanaan haji begitu berat yang harus dijalani,” terangnya.
Meski ada catatan-catatan lainnya, Hilman menyatakan bahwa sebagian besar sudah diselesaikan oleh Kemenag bersama dengan pihak-pihak terkait.
“Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa kita atasi di lapangan dan kita sampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat,” tandasnya.
Sementara itu, pengumuman kuota haji 2026 rencananya akan dirilis oleh otoritas Arab Saudi pada 15 Muharram 1447 H atau 10 Juli 2025 melalui kanal resmi masar nusuk atau e-Hajj.***
Artikel Terkait
HUT ke 498 DKI Jakarta: Sejarah dari nama Jayakarta dan Batavia pada Zaman Kolonial hingga Menjadi Kota Metropolitan
30 Ucapan Selamat HUT Jakarta ke 498, Cocok untuk Caption Medsos yang Penuh Semangat
Amerika Serikat vs Iran memanas, Menlu Abbas Aragchi sebut Trump tak faham perang dan telah melanggar kesepakatan PBB
Usai diserang AS, Organisasi Energi Atom Iran sebut tak ada peningkatan radiasi, masyarakat bisa lanjutkan hidup normal dan bersantai
Kedubes Arab Saudi sebut catatan Penyelenggaraan Haji 2025 akan pengaruhi kuota tahun 2026, begini kata Kemenag