Tanggapi aksi penolakan MBG di Papua, Wapres Gibran: Makan bergizi dan pendidikan sama penting

JAKARTA INSIDER - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, mendapat penolakan di beberapa daerah di Papua. Sejumlah pelajar melakukan unjuk rasa, meminta agar pemerintah lebih fokus pada perbaikan sektor pendidikan ketimbang MBG.

Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Gibran Rakabuming menegaskan bahwa MBG dan pendidikan adalah dua hal yang sama pentingnya bagi masa depan generasi muda Indonesia.

Baca Juga: Percepatan MBG dicanangkan Prabowo, BGN ajukan anggaran Rp25 triliun tiap bulan

Respon Gibran: Semua Penting, Bukan Hanya Satu Aspek

Dalam kunjungannya ke SMAN 13 Jakarta Utara pada 18 Februari 2025, Wapres Gibran memberikan tanggapannya terhadap aksi penolakan MBG di Papua.

"Sekali lagi, Makan Bergizi Gratis penting. Pendidikan gratis penting. Kesehatan gratis juga penting. Semuanya penting," kata Gibran.

Pernyataannya ini menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada MBG, tetapi juga berupaya meningkatkan sektor lain seperti pendidikan dan layanan kesehatan bagi masyarakat.

Baca Juga: Ramai tren #KaburAjaDulu, Istana ingatkan WNI untuk taat prosedur dan punya keahlian

MBG: Investasi untuk Masa Depan Anak Indonesia

Menurut laman resmi Wakil Presiden Republik Indonesia, program MBG bertujuan meningkatkan kualitas gizi siswa agar mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Program ini juga merupakan strategi untuk menurunkan angka malnutrisi sekaligus mendukung prestasi akademik anak-anak Indonesia. Wapres Gibran berharap MBG dapat terlaksana secara merata di seluruh Indonesia, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua kalangan.

Baca Juga: 7 tanda khodam anda sedang menangkal energi jahat, yuk simak apa saja

Evaluasi Program MBG Akan Terus Dilakukan

Sebagai program baru, MBG tentu masih menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, Gibran menegaskan bahwa pemerintah selalu terbuka terhadap masukan dan kritik dari masyarakat.