JAKARTA INSIDER - Kisah para ulama memang penuh pembelajaran dan ibroh, terlebih kecintaan mereka pada ilmu.
Hanya demi menuntut ilmu atau mendapatkan hadist yang bersanad kadang para ulama terdahulu rela pergi bertahun-tahun lamanya.
Banyak dari para ulama terdahulu juga lebih mencintai buku daripada harta, dan sangat gemar membelanjakan hartanya untuk membeli buku.
Sebab buku menjadi salah satu wasilah untuk mendekatkan diri mereka pada ilmu.
Sebagaiamana yang dikutip JAKARTA INSIDER dari buku Gila Baca Ala Ulama karya Ali bin Muhammad Al-‘Imran pada Kamis (15/12/2022), beliau ceritakan bahwa Ibnul Jauzi menyebutkan biografi Thahir bin Abish Shaqr dalam bukunya, Al-Muntazham,
Dia adalah orang yang senang mengembara ke segenap penjuru tempat dan banyak berguru kepada para ulama dari berbagai negeri. Dia pernah mengatakan,
Baca Juga: Mahar yang murah atau mahal, manakah yang paling baik menurut Islam?
“Buku-buku ini lebih aku cintai dari sebongkah emas.”
MasyaAllah, begitulah gambaran para ulama terdahulu, meletakkan ilmu di atas segalanya.
Pantaslah, ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa:
Baca Juga: Wow! Pengemis di Dubai punya penghasilan spektakuler hingga 1 M perbulan
“Para ulama di muka bumi bagaikan bintang-bintang di langit."
Hal ini, tentulah tak berlebihan sebab para ulama yang berilmu tentu akan menjadi cahaya dan menunjukkan mana yang benar dan salah.
Artikel Terkait
Motivasi Islam, lebih mulia mana, malaikat atau manusia? Berikut pandangan ulama terhadap kedudukan keduanya
Gerilya Anies di Sumut, ketemu ulama hingga Sultan Deli guna silaturahmi dan konsolidasi
Raja Ali Haji sosok pahlawan dan ulama yang gemar menulis
Kisah para Ulama Salaf yang penuh perjuangan dalam mendapatkan ilmu dan Hadist
Belajar dari ulama, minta kepada Allah Ta'ala meski hal yang remeh