Bahkan dunia Islam sudah mampu menghasilkan semua jenis tepung termasuk tepung putih dan tepung semolina.
Baca Juga: Pusing berputar karena vertigo, tenang ada resep ala dr Zaidul Akbar untuk mengatasinya!
Pencapaian di bidang teknologi pangan itu membuktikan bahwa peradaban Islam telah memiliki teknis yang rinci untuk setiap bagian dalam sebuah instalasi penggilingan serta produk-produknya.
Pencapaian Islam dalam teknologi pangan jauh berbeda bila dibandingkan masyarakat Eropa utara.
Ketika masyarakat Islam telah menyantap aneka jenis pangan yang terbuat dari beragam jenis tepung, orang Eropa Utara yang terkaya sekalipun hanya bisa menyantap roti dari gandum hitam.
Kaum Barat baru bisa mengonsumsi roti terigu setelah abad pertengahan berakhir. Umat Islam di era kekhalifahan telah mampu membuat aneka ragam jenis roti.
Baca Juga: Desain rumah tidak perlu mewah, kecil tapi terlihat elegan
Berdasarkan catatan sebuah risalah berbahasa Arab, umat muslim telah mampu menciptakan sekitar 12 jenis roti.
Yang paling lazim adalah roti berbentuk pipih, dibuat dari tepung gandum.
Demikianlah sistem Islam yang sempurna telah mampu mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan dengan berkembangnya industri tepung.
Khalifah menjamin penuh kehidupan masyarakat yang menjadi tanggungannya dengan melestarikan kultur pertanian gandum.
Negara memberi kemudahan kepada para petani dalam segala akses terhadap lahan pupuk dan modal.
Negara juga akan memberikan fasilitas pendidikan untuk melakukan riset-riset pelatihan dan pengembangan.
Inilah tanggung jawab penuh dari Khilafah untuk menjamin pemenuhan pangan rakyat secara merata, mencukupi dan harganya pun terjangkau.