Letjen Anumerta Raden Suprapto
Suprapto lahir pada 20 Juni 1920 di Purwokerto. Ia mengikuti pendidikan militer di Akademi Militer Kerajaan di Bandung. Namun terputus lantaran Jepang mendarat di Indonesia.
Di masa Jepang, Suprapto mengikuti kursus pada pusat latihan pemuda dan bekerja pada Kantor Pendidikan Masyarakat. Pada masa awal kemerdekaan, ia aktif merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap. Kemudian bergabung dengan TKR di Purwokerto dan ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.
Karier di dinas kemiliteran antara lain sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang, Staf AD di Jakarta, Deputi Kepala Staf AD di Sumatra, Deputi II Menteri/Panglima Angkatan Darat Jakarta.
Pada 1 Oktober 1965 dini hari, ia diculik dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya dan kemudian dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono)
MT Haryono lahir di Surabaya, 20 Januari 1924. Pada masa pendudukan Jepang, ia belajar di Ika Dai Gaku (Sekolah Kedokteran) di Jakarta.
Usai proklamasi, MT Haryono bergabung dengan TKR dengan pangkat mayor. Karena pandai bahasa Belanda, Inggris dan Jerman, MT Haryono kerap mengikuti perundingan antara RI dengan Belanda serta antara RI dan Inggris.
Pada 1 Oktober 1965 dini hari, ia diculik dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya dan kemudian dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Letjen Anumerta Siswondo Parman
Siswondo Parman lahir 4 Agustus 1918 di Wonosobo, Jawa Tengah. Di masa pendudukan Jepang, dia bekerja pada Jawatan Kenpeitai.
Pasca proklamasi, ia masuk TKR dan diangkat sebagai Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara di Yogyakarta. Pada Desember 1939, ia diangkat sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.
Pada 1964, S Parman diserahi tugas Asisten 1 menteri/pangliman AD dengan pangkat major jenderal. Sebagai perwira AD, ia sangat tau seluk beluk usaha pemberontakan PKI untuk membentuk angkatan kelima.
Pada 1 Oktober 1965 dini hari, ia diculik dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya dan kemudian dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta
Bersambung ke Part II ***