JAKARTA INSIDER - Saat pria telah sah mengucapkan ijab qobul untuk wanita maka telah resmilah menjadi sepasang suami dan istri, disaat itulah Allah SWT bebankan tanggung jawab kepada keduanya.
Suami memiliki beban perkara nafkah untuk istri. Istri mengelola kebutuhan rumah tangga mereka.
Perkara nafkah tersebut juga yang harus diperhatikan oleh suami asal datangnya darimana.
Jangan sampai nafkah yang diberikan dari tempat yang haram digunakan oleh istri dan keluarganya.
Begini pesan Ustadzah Oki Setiana Dewi (OSD).
“Orang-orang saleh zaman dulu Mba Putri, itu biasanya istri-istrinya akan mengatakan begini: Suamiku, kami rela dengan kelaparan tapi kami tidak bisa tahan dengan panasnya api neraka”, begitu kata ustadzah OSD yang dilansir oleh Jakarta Insider pada Rabu 28 September 2022.
Ternyata arti dari ucapan orang saleh tersebut adalah pesan istri untuk suami agar bekerja mencari nafkah yang halal lagi thoyib. Kalau halal insya Allah keluarga akan tambah tentram.
“Apa gunanya uang banyak tapi ngga halal dan berujung neraka? Buat apa?”, tambahnya.
“Rasulullah saw. bersabda: Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak peduli lagi dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram.”
Benarlah pesan ustadzah OSD itu, Rosullulah saw saja telah membicarakannya beratus tahun yang lalu.
Banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta yang banyak sampai dengan cara yang haram. Tidaklah dibenarkan pula cara tersebut dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2) : 172 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu beribadah.”
Sudah sepantasnya kita sebagai umatnya Rasulullah saw, mengikuti cara beliau dan cara orang-orang saleh setelahnya hingga saat ini agar kita bisa mendapatkan keberkahan di dunia sampai di akhirat. Aamiin.***