Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena.”
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ – ٥
‘Allamal-insāna mā lam ya’lam
Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Pertama kalinya Nabi Berdakwah
Setelah mendapat wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW pun mulai melakukan dakwah. Pada awalnya, dakwah yang disampaikan dengan cara bersembunyi-sembunyi.
Kemudian, satu demi satu umat masyarakat masuk islam seperti Bilal bin Rabah, Abu Ubaidah Amin bin Jarrah, Abu Salamah, Arqam bin Abi Arqam, Utsman bin Madz’un, Fatimah binti Khatab, dan lainnya.
Mereka semua masuk Islam secara sembunyi-sembunyi karena Nabi Muhammad menyampaikan dakwahnya secara individu dan rahasia.
Adapun yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW yang pertama adalah sang istri, Khadijah, lalu para sahabatnya, yakni Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW kembali mendapat wahyu lewat Surat Al-Hajr. Dalam wahyu tersebut, Allah SWT memerintah Nabi Muhammad SAW untuk mulai berdakwah secara terang-terangan.
فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَ
Faṣda’ bimā tu`maru wa a’riḍ ‘anil-musyrikīn
Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”***