JAKARTA INSIDER - Hikmah dari surah Al-Baqarah ayat 26, Allah menyebutkan nyamuk sebagai perumpamaan.
Dengan perumpamaan tersebut ada manusia yang beriman dan sesat merupakan sebuah kewajaran.
Ayat ini menjelaskan hikmah perumpamaan seekor nyamuk yang Allah sebutkan di dalam ayat 26 tentang beriman atau sesat.
Perumpamaan tersebut sebagai sebuah kebenaran dari Allah bagi mereka yang beriman, sedangkan bagi mereka yang kafir akan menimbulkan pertanyaan besar.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَسۡتَحۡىِۦٓ أَن يَضۡرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوۡقَهَا ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فَيَعۡلَمُونَ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّهِمۡ ۖ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِۦ كَثِيرًا وَيَهۡدِى بِهِۦ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا ٱلۡفَٰسِقِينَ
"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 26).
Orang sesat adalah orang yang karena keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk dari Allah.
Baca Juga: Cara meningkatkan kecerdasaan, Ustadz Adi Hidayat: shalat dua rakaat langsung ingat
Ayat ini memberikan gambaran bahwa orang yang sesat tidak mau memahami apa yang menjadi penyebab Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan.
Orang yang melanggar ketentuan-ketentuan agama, baik berupa ucapan maupun dalam hal perbuatan disebut dengan orang fasik.
Hikmah dari ayat ini adalah agar manusia menjadi insan beriman terkait apapun perumpamaan yang Allah katakan lewat ayat-ayat yang ada dalam kitabnya.
Itulah tadi ulasan hikmah Surah Al-Baqarah ayat 26 yang telah JAKARTA INSIDER rangkum.***