Komunikasi yang intens antara Orangtua dan anak dilakukan sejak dini, sejak anak dalam usia kandungan. Selain itu juga, ayah dan ibu harus bisa berkata baik kepada anak dan sering mengajaknya mengobrol
Ketiga,Memilih guru atau pengajar yang tepat
Lingkungan sangat mempengaruhi terhadap kemampuan anak untuk mencintai al-Qur’an, maka dalam mewujudkannya, memilih guru atau pengajar yang tepat dapat membuat tujuan itu tercapai.
Keempat, bersabar terhadap perilaku anak
Agar anak mencintai al-Qur’an, maka diperlukan proses yang panjang. Maka, jalan terbaik satu-satunya adalah dengan bersabar.
Tak hanya itu, Sri Yulia pun memberikan memberikan beberapa metode agar anak mencintai al-Qur’an, diantaranya adalah:
Pertama, bercerita kepada anak dengan kisah-kisah yang diambil dari al-Qur’an
Kedua, memberikannya penghargaan untuk memotivasi anak
Ketiga, menggunakan semboyan untuk mengarahkan anak mencintai al-Qur’an
Keempat, menggunakan sarana menghap yang inovatif
Kelima, memilih waktu yang telah untuk menghapal al-Qur’an
Keenam, Membuat anak-anak mencintai orangtuanya
Demikianlah acara parenting Islam dengan tema Membimbing anak mencintai al-Quran yang disampaikan oleh R Sri Yulia Sugiharti di PKBM Darul Mudzakkirin Bandung.
Setelah mengetahui hal tersebut, diharapkan kita bisa lebih memahami tanggung jawab sebagai Orangtua untuk membimbing anak mencintai al-Qur’an di tengah gempuran gadget***