Aku melihatnya, dia menghitung jarinya satu persatu. Dan aku bertanya kepada Jibril yang mendampingiku. Siapa malaikat itu dan apa tugasnya wahai Jibril?"
Baca Juga: 6 Tempat paling angker yang ada di Indonesia, ada larangan tertentu dan ada juga pasar setan!
Lalu, Malaikat Jibril menjawab, "sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi ya Rasulullah."
Rasulullah pun bertanya kepadanya malaikat itu. "Apakah kamu tahu berapa bilangan tetesan air hujan yang turun ke bumi sejak diciptakannya nabi Adam Alaihissalam?"
Dan malaikat itu pun menjawab, "Wahai Rasulullah, demi yang telah mengutusmu dengan kebenaran. Sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah bilangan tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi. Dari mulai sejak nabi Adam diciptakan hingga saat ini.
Begitu juga aku mengetahui jumlah tetesan air hujan yang turun ke laut, ke lembah-lembah, ke sungai, ke hutan-hutan, dan ke tempat-tempat yang tidak diketahui manusia," jawab malaikat Jibril.
Baca Juga: 9 Ciri aura anda sudah ditutup oleh orang lain, salah satunya menjadi pesimis
Mendengar hal itu, Rasulullah takjub akan kekuasaan Allah Subhana Wata'ala.
"Tapi ya Rasulullah, walaupun aku diberi seribu tangan dan sejuta jari, dan aku diberi kemampuan yang diberikan Allah untuk menghitung jumlah tetesan air hujan, tapi aku mempunyai kekurangan dan kelemahan.
Lalu Rasulullah bertanya, apa kekuranganmu?, tanya Rasulullah.
"Kekuranganku ialah, ketika umatmu berkumpul di suatu tempat dan mereka menyebut namamu dan bershalawat kepadamu. Pada saat itulah aku tidak bisa menghitung berapa pahala yang diberikan Allah kepada orang yang bershalawat kepadamu ya Rasulullah."
Baca Juga: 5 Cerita angker yang ada di Tol Cipularang, jalur yang menghubungkan Jakarta-Bandung
Kisah ini disebutkan dalam karya Al Imam Al Qutub Syekh Abdullah Muhammad Bin Sulaiman Al Jazuli Al Hasani yaitu dalam kitab Dalail Khoirat.
Dalam kitab itu disebutkan, apabila seorang hamba bershalawat maka, sholawat itu akan keluar dari mulutnya secepat kilat dalam bentuk cahaya dan cahaya itu mengelilingi seluruh penjuru dunia barat dan timur sambil berteriak "Aku adalah shalawatnya Fulan bin Fulan".
Lalu, shalawat itu dijadikan Allah Subhana Wa Ta'ala seekor burung yang mempunyai 70.000 sayap. Dalam satu sayap ada 70.000 ada 70.000 ribu kepala.