JAKARTA INSIDER - Sebuah kontroversi muncul ketika anggota DPR fraksi PKS dikecam oleh aktivis Nadhlatul Ulama (NU) terkait komentar yang dianggap tidak layak terhadap sarapan rombongan haji.
Padahal, faktanya adalah DPR yang mengusulkan penghapusan sarapan tersebut.
Komentar ini menjadi sorotan publik dan memperlihatkan ketidaksepahaman yang mendasar antara DPR dan aktivis NU.
Baca Juga: Persija Evos Mengukir Sejarah dengan Kemenangan Megah di PMPL ID Fall 2023
Salah satu anggota DPR yang menjadi sorotan adalah @IskanQL, yang melontarkan komentar di Twitter terkait porsi sarapan rombongan haji yang dianggap terlalu kecil dan tidak sesuai dengan standar gizi yang telah disepakati oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Namun, aktivis NU dengan cepat membongkar fakta bahwa justru DPR yang mengusulkan penghapusan sarapan pagi bagi rombongan haji.
Twitter @AfifFuadS, seorang aktivis NU, memberikan respons serius terhadap komentar @IskanQL.
Baca Juga: Diumumkan besok! Inilah link resmi untuk Pengumuman SNBT 2023 bagi para calon mahasiswa
Ia mengingatkan anggota Komisi 8 DPR bahwa mereka sendiri yang meminta penghapusan sarapan rombongan haji dalam rapat kerja dengan Kemenag.
Aktivis tersebut juga menekankan pentingnya sarapan pagi bagi jamaah haji, meskipun porsinya tidak sebanyak makan siang dan malam.
Terkait dengan klaim @IskanQL mengenai kualitas gizi dan proporsi sarapan, @AfifFuadS menegaskan bahwa setiap menu makanan untuk jamaah haji telah melalui uji dan pemeriksaan yang ketat, baik dalam hal gizi maupun proporsi.
Oleh karena itu, komentar yang meragukan kualitas makanan tersebut tidak berdasar.
Kontroversi semakin memanas ketika @AfifFuadS menyinggung tujuan politik di balik komentar @IskanQL.