JAKARTA INSIDER - Alhamdulillah bulan Ramadhan yang penuh berkah telah tiba dan disambut dengan bahagia oleh umat Islam di seluruh dunia.
Bulan Ramadhan selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam karena bulan yang penuh berkah dan barokah. Di bulan suci ini, setiap melakukan hal kenaikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Tak salah bila umat Islam akan berlomba-lomba melakukan banyak amal kebaikan untuk mendapatkan pahala dan ridhoNya di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Bikin Segar! Ini resep takjil buka puasa coconut kurma jahe dan es blewah markisa
Salah satu contoh hal kebaikan di bulan Ramadhan yaitu mengaji, memberikan takjil dan makan saat berbuka puasa, berawal ke masjid, memberi uang seseorang di jalan.
Melansir sumbarprov.go.id pada Kamis (23/3/2023), berikut ini sekilas sejarah diwajibkannya puasa dan hikmah puasa.
Puasa Ramadhan disyari’atkan pada tahun ke-2 Hijriyah, dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berpuasa sebanyak sembilan kali Ramadhan.
Baca Juga: 10 Momen Ramadhan yang paling istimewa dan dirindukan tiap tahunnya, patroli sahur hingga tadarus
Berikut tahapan diwajibkannya puasa yaitu :
- Ternyata diwajibkan pertama kali dalam bentuk boleh memilih yaitu apakah berpuasa atau memberi makan setiap satu hari satu orang miskin, dan disertai motivasi untuk berpuasa.
- Diwajibkan berpuasa, dengan aturan bahwa apabila orang yang berpuasa tertidur sebelum berbuka maka haram atasnya berbuka sampai malam berikutnya.
- Ketika puasa diwajibkan dimulai sejak terbit fajar kedua sampai terbenam matahari, inilah yang berlaku sampai hari kiamat.
Dalam puasa Ramadhan hikmah setiap tahapan kewajiban puasa yang dimulai dari kebolehan memilih apakah mau berpuasa atau memberi makan setiap satu hari satu orang miskin adalah agar syari’at puasa lebih mudah diterima oleh jiwa manusia.
Sehingga pada akhirnya puasa diwajibkan dan bagi yang tidak mampu boleh menggantinya dengan fidyah (memberi makan setiap satu hari yang ditinggalkan kepada satu orang miskin).
Hikmah dan manfaat puasa Ramadhan