4. Kerampasan Hasil Pertanian
Jepang memaksa petani menyerahkan hasil panen untuk kebutuhan perang, menyebabkan rakyat kekurangan pangan dan menderita kelaparan.
5. Penyebaran Kelaparan Massal
Kebijakan penarikan beras dan bahan makanan membuat banyak wilayah mengalami paceklik, terutama di Jawa dan Sumatera.
6. Militerisasi Anak Muda
Jepang membentuk organisasi seperti Seinendan dan Keibodan yang melatih anak muda untuk kepentingan militer, memanfaatkan mereka sebagai tenaga perang.
7. Pembatasan Kebebasan Pers dan Informasi
Semua media dikuasai Jepang. Berita disensor, dan hanya propaganda pro-Jepang yang boleh disebarkan.
8. Eksekusi terhadap Pejuang dan Tokoh Lokal
Banyak tokoh pergerakan ditangkap, dipenjara, bahkan dieksekusi karena dianggap mengancam kekuasaan Jepang.
9. Penghancuran Ekonomi Rakyat
Sistem ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang Jepang, mematikan perdagangan lokal dan memiskinkan rakyat.
10. Penindasan Budaya dan Bahasa
Jepang memaksakan penggunaan bahasa Jepang di sekolah dan kantor, serta menghapus simbol-simbol budaya yang dianggap pro-Belanda.***