Ayat 8
وَأَنَّا لَمَسْنَا ٱلسَّمَآءَ فَوَجَدْنَـٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًۭا شَدِيدًۭا وَشُهُبًۭا
(Wa annā lamasnas-samā’a fawajadnāhā muli’at ḥarasan syadīdan wa syuhubā)
Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api.
Ayat 9
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَن يَسْتَمِعِ ٱلْـَٔانَ يَجِدْ لَهُۥ شِهَابًۭا رَّصَدًۭا
(Wa annā kunnā naq‘udu minha maqā‘ida lissam‘i faman yastami‘il-āna yajid lahu syihāban rashaadā)
Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit untuk mendengar-dengarkan (berita langit). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan, tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
Ayat 10