Sudah berhaji tapi tidak ada perubahan dalam diri, inilah 3 tanda haji mabrur, salah satunya beramal kebaikan

JAKARTA INSIDER - Umat Muslim yang sudah melakukan ibadah haji, sangat menginginkan haji mabrur.

Karena menjadi haji mabrur merupakan tujuan utama dari seluruh rangkaian proses haji bagi seorang Musim.

Perlu diketahui bahwa menjadi haji mabrur memiliki 3 tanda, salah satunya yakni seringnya beramal kebaikan.

Baca Juga: 9 Daya gaib dari daun kemangi di dunia spiritual, salah satunya bisa mengundang energi positif

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (14/07/2023) kemarin.

Fauzin memaparkan sebagaimana disebutkan dalah Surah Al-Baqarah ayat 177, ada enam jenis amal kebaikan.

Barangsiapa yang menyempurnakan enam amal ini, maka dia telah menyempurnakan kebaikan, yaitu; (1) iman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan nabi. (2) menginfakkan harta yang ia cintai kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, ibn sabil, dan peminta-minta. (3) menegakkan salat, (4) mengeluarkan zakat, (5) memenuhi janji, dan (6) sabar atas ujian kemiskinan dan kesulitan.

Baca Juga: Malam keramat atau malam sakral 1 suro, ritual apa yang dilakukan? Pantangan dan larangan apa saja? Yuk simak!

“Kedua, berkontribusi dan memiliki kepedulian sosial. Kemabruran haji seorang Muslim terwujud dalam kepeduliannya dan ringan membantu sesama, menebar salam dan menjadi jalan terwujudnya kedamaian, serta bertutur kata dan berucap yang baik,” ujar Fauzin.

Kemudian Fauzun melanjutkan, tanda ketiga yakni menjadi teladan dalam kehidupan masyarakat.

Menurutnya, seorang Muslim menjadi haji mabrur akan terwujud dengan memiliki komitmen menjaga keharmonisan hidup di tengah masyarakat, mengaktualisasikan kepatuhan, seperti kepatuhan menjaga larangan ihram.

Baca Juga: Suka konsumsi daun kemangi? hati-hati ini 7 efek samping jika dikonsumsi berlebihan, salah satunya batu ginjal

“Dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan masyarakatnya, dan mempertahankan integritas moral yang telah diperoleh selama haji dan diamalkan sepanjang hayat,” pungkasnya.