JAKARTA INSIDER - Ustadz Adi Hidayat (UAH) merupakan sosok dai muda yang dikenal luas di Indonesia karena keilmuan mendalam, gaya dakwah yang santun, dan komitmennya dalam merawat harmoni kehidupan berbangsa.
Lahir di Pandeglang, Banten, pada 11 September 1984, UAH menempuh pendidikan agama sejak kecil dan menyelesaikan studinya hingga ke Universitas Islam Madinah serta Tripoli, Libya.
Dikutip dari laman resmi www.rri.co.id Sebagai pendakwah, Ustadz Adi Hidayat tidak hanya menyampaikan ajaran Islam secara tekstual, tetapi juga kontekstual mengaitkan nilai-nilai Islam dengan kehidupan bernegara.
Baca Juga: Cedera otot, Carlos Alcaraz dipastikan absen di Madrid Open 2025
Ia dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan keberagaman, menjadikannya teladan dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan).
Dalam berbagai ceramahnya, UAH kerap menyampaikan pentingnya mencintai tanah air sebagai bagian dari iman.
Ia menekankan bahwa Pancasila bukanlah musuh bagi agama, justru sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang mengajarkan keadilan, persatuan, dan kemanusiaan.
Baca Juga: Kapal asing masih marak lakukan penangkapan ikan ilegal di perairan RI
Ia juga aktif membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural.
Kehadiran Ustadz Adi Hidayat menjadi angin segar dalam dunia dakwah di Indonesia. Ia tidak hanya mencerdaskan umat secara spiritual, tetapi juga mengajak mereka untuk berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Dengan menyelaraskan ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila, UAH dianggap sebagai sosok pemimpin Islam modern yang mampu menjadi jembatan antara keimanan dan kebangsaan.
Baca Juga: Formula E 2025 siap digelar di Jakarta pada Juni mendatang
Sikapnya yang tenang, argumentatif, dan penuh cinta tanah air membuatnya dihormati di berbagai kalangan, dari masyarakat umum hingga tokoh-tokoh nasional.
***