Baca Juga: Derby Madrid siap digelar dini hari nanti, inilah daftar skuad Real Madrid untuk merebut kemenangan
Proses autopsi kerangka tersebut telah melibatkan sejumlah ahli forensik di Rumah Sakit Polri Kramatjati dengan metode investigasi kriminal secara ilmiah (scientific crime investigation/CSI).
Di sisi lain, kerabat Indah, Marjan, menyatakan bahwa pihak keluarga menduga kerangka tersebut adalah Indah.
Dugaan itu berdasarkan perhiasan yang ditemukan di dekat tempat penemuan kerangka, yang identik dengan perhiasan yang dimiliki adik sepupunya itu.
Perhiasan yang ditemukan tersebut adalah kalung dan cincin, sedangkan gelang yang dikenakan Indah saat itu, keluarga tidak berhasil menemukan di lokasi.
Baca Juga: Diancam Ferry Irawan soal kasus Bogor, Athalla Naufal serang balik. begini katanya
Namun, kondisi jasad yang tersisa kerangka dan tanpa busana itu membuat identitas jenazah tersebut semakin sulit diidentifikasi.
Dan biasanya proses tubuh manusia setelah meninggal lalu dikubur sampai menjadi kerangka membutuhkan waktu sekitar 4 bulan.
Maka pihak keluarga Indah mendukung proses CSI selanjutnya untuk identifikasi identitas kerangka tersebut.
Yakni pembuktian tes DNA untuk menemukan sejauh mana kecocokan sampel DNA mereka dengan kerangka tersebut.
Identifikasi dengan menggunakan CSI itu pasti segera dapat menjelaskan apa sebenarnya di balik identitas kerangka di Rorotan. Dengan demikian nasib Indah pun bisa diketahui segera.
Seiring hal itu dilakukan, saat ini pihak kepolisian Resor Metro Jakarta Utara juga masih terus menyelesaikan proses identifikasi identitas dari kerangka wanita itu.
Menurut Marjan, suami, ibunda, kakak, hingga anak Indah sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk mencocokkan DNA mereka, dengan kerangka yang ditemukan di Rorotan.
Sampai saat ini keluarga masih menunggu hasilnya.
Artikel Terkait
Tak ada bercak darah di TKP Kalideres, polisi pastikan penyebab empat jasad membusuk bukan korban pembunuhan
Terungkap secara ilmiah, inilah urutan kematian 4 jasad membusuk di Kalideres dan penyebab kematiannya
Empat jasad membusuk di Kalideres tewas bukan karena kelaparan. Ada sisa makanan di jasad Budiyanto dan Dian
Geger, lagi cari orang hilang polisi malah temukan jasad wanita dimutilasi. Pelakunya orang yang dicari polisi
New York legalkan pengomposan jasad manusia. Diklaim hemat biaya dan tanah, jasad kompos bisa ditanami pohon
Sosok buaya bawa jasad balita di kepalanya bikin warga geger, ternyata di sini kejadiannya