Belajar dari kasus Wowon cs, apa sih yang dimaksud pembunuhan berantai?

photo author
- Selasa, 24 Januari 2023 | 11:14 WIB
Ilustrasi apa arti dari istilah pembunuhan berantai. (Pixabay/ Gentle07)
Ilustrasi apa arti dari istilah pembunuhan berantai. (Pixabay/ Gentle07)

Namun definisi ini disangkal dan disebut keliru karena mengecualikan individu yang melakukan dua pembunuhan dan ditangkap sebelum mereka dapat melakukan lebih banyak dan individu yang melakukan sebagian besar pembunuhan mereka di satu lokasi.

Kritik semacam itu telah menyebabkan banyak akademis di seluruh dunia mengadopsi definisi yang dikemukakan oleh Institut Kehakiman Nasional, sebuah badan dari Departemen Kehakiman AS, yang menurutnya pembunuhan berantai melibatkan setidaknya dua pembunuhan berbeda yang terjadi “selama periode waktu mulai dari jam hingga tahun.”

Baca Juga: Lama tak terlihat bersama dengan pacarnya, benarkah Nathalie Holscher kini balikan dengan Sule?

Sementara itu, para kriminolog telah membedakan antara pembunuhan berantai klasik, yang biasanya melibatkan penguntitan dan seringkali bermotivasi seksual dengan aksi pembunuh berantai, yang biasanya dimotivasi oleh pencarian sensasi. 

Meski beberapa pembunuhan berantai dilakukan demi keuntungan, sebagian besar tidak memiliki motif rasional yang jelas.

Hal ini yang membedakan pembunuh berantai dari pembunuhan politik dan terorisme atau dari pembunuhan profesional yang dilakukan oleh gangster.

Baca Juga: Nikita Mirzani live Instagram tentang Bunda Corla: Dia pengen gua tanggepin, gua gak akan tanggepin lagi...

Pembunuhan berantai dianggap membunuh untuk motif seperti dorongan seksual atau bahkan rekreasi. 

Dalam banyak kasus, pembunuhan dianggap memberi pembunuh berantai rasa kekuasaan, yang mungkin atau mungkin tidak bersifat seksual, atas korban mereka. 

Korban para pembunuh berantai semacam ini termasuk wanita, migran, PSK, anak-anak, homoseksual, dan gelandangan. 

Pembunuhan berantai telah menarik banyak perhatian dalam budaya populer, sebagian karena dianggap sebagai personifikasi kejahatan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: britannica.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X