Dua jenazah tersebut diperlakukan seperti manusia hidup.
Dian yang saat itu masih hidup bahkan masih memberi susu hingga menyisiri rambut Reni Margareta, meski sang ibu dalam keadaan tak bernyawa.
Hal itu diungkap oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers yang digelar Senin (21/11/2022) malam, dikutip dari tayangan Tribunnews, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: Tim SAR gabungan terus berupaya cari 151 korban hilang pasca gempa magnitudo 5,6 Cianjur
"Dan kami minta bukti pada 13 Mei dimana kalau memang saudara datang pada tanggal 13 Mei. Pada saat pegawai koperasi simpan pinjam itu datang ke rumah, sudah jadi mayat. Jawaban Dian ibu saya masih hidup, tiap hari masih berikan susu sambil menyisir rambutnya yang rontok," ujar Hengki.
Jadi ini petunjuk pertama, sebut Hengki, kedua, hasil digital forensik menemukan di dalam rumah ada dua hp yang digunakan oleh empat korban.
Menurut Hengki, temuan itu ditemukan polisi dalam keterangan yang didengar dari saksi petugas koperasi.
Sebagai saksi yang datang ke rumahnya dalam proses Rudianto ingin menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.
Setelah melihat kondisi Margareta yang tewas dan membengkak, saksi mengatakan kepada Dian sang ibu telah menjadi mayat.
Namun Dian membantah keterangan saksi dan mengatakan jika ibunya masih hidup.***
Artikel Terkait
Empat jenazah yang ditemukan warga di rumah kawasan Kalideres masih diautopsi di RS Polri Kramat Jati
Diduga empat anggota keluarga yang meninggal di perumahan Kalideres karena kelaparan
Walikota Jakbar datangi rumah tempat ditemukannya 4 mayat, trenyuh galon air gak ada, kulkas juga kosong
Kembali datangi rumah empat jenazah di Kalideres, polisi temukan sesuatu yang menggunung, ciri korban tertutup
Ini sudah mayat, teriak tamu yang datang ke rumah di Kalideres, terungkap tanggal kematian sebagian 4 jasad!
Sangkal ibunya sudah jadi mayat, Dian korban 4 jasad membusuk, kerap sisiri rambut dan beri susu ke ibunya