JAKARTA INSIDER - Keterangan para saksi yang menyudutkan mendiang Brigadir Yosua membuat motif dugaan pembunuhan berencana menjadi makin samar.
Keterangan para saksi yang juga orang dekat Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi ini membuat hakim akan sulit menemukan motif pembunuhan berencana tersebut.
Hal ini diungkap pakar hukum pidana Prof Hibnu Nugroho yang dikutip dari Kabar Petang tvOneNews, pada Kamis (10/11/2022).
Baca Juga: Tak mau buru-buru, PDIP akan umumkan capres pada Juni 2023
"Kita harus fokus dengan cluster pembuktian, korban sudah meninggal maka fokus pada pembuktian yang didakwakan," ujar Hibnu.
Ia paham cluster yang terkait dengan hal-hal negatif akan menggoreng atau mengalihkan motif yang selama ini didengungkan adanya dugaan pelecehan seksual.
"Tadi saksi Susi ART tidak tahu, Kodir juga tidak tahu, sehingga akan sulit menemukan motif kira-kira apa yang menjadi penyebab mendiang dibunuh," ujarnya.
Baca Juga: Peringatan Hari Pahlawan 2022, Presiden Jokowi anugerahi gelar pahlawan ke lima tokoh
Mengenai adanya profiling yang ingin menguatkan mendiang Yosua benar melakukan pelecehan seksual itu dianggap Hibnu tidak penting.
"Adalah tidak penting sama sekali karena dakwaan ini adalah dakwaan pembunuhan berencana, okelah saya berkacamata dari akademis, tadi dari penasehat hukum bilang ada berita acara yang seperti itu," katanya.
Menurut Hibnu, berita acara itukan dinyatakan ahli fisiologi forensik. Ada ahlinya yang bisa menetapkan seseorang memiliki kepribadian ganda.***
Artikel Terkait
Momen Ferdy Sambo dikejar Susi yang nangis, disambut Sambo dengan pelukan dan usapan ke kepala Susi
Dititipin dua pisau, saksi Prayogi benarkan pisau dapur milik Kuat Maruf yang ditunjukkan jaksa
Tragedi Kanjuruhan diduga pembunuhan berencana, Gus Umar: Ketua PSSI gak mau mundur, masih tertawa
Saksi Seno batal hadir karena sakit di persidangan dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria
Kuasa hukum Henry Yosodiningrat sebut Ariyanto petugas pantry yang ngaku kenal Sambo sejak Kombes sok kepedean