JAKARTA INSIDER - Pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat pasalnya diduga karena, Brigadir J yang menggoda Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo yang tak terima mendengar bahwa istrinya digoda oleh ajudannya pun akhirnya tega menghabisi nyawa Brigadir J.
Proses kasus pembunuhan berencana Brigadir J pun melibatkan banyak oknum polisi, hingga resmi ditetapkan 11 tersangka yang terlibat.
Baca Juga: Pengacara Kamaruddin Simanjuntak ungkap penyebab Ferdy Sambo tega bunuh Brigadir J
Setelah proses penyelidikan, Ferdy Sambo CS pun melanjutkan kasusnya dipersidangan, hingga menghadirkan banyak saksi.
Hari ini (25/10/22) kuasa hukum, Kamaruddin Simanjuntak bersama orang tua Brigadir J datang dalam persidangan kasus Ferdy Sambo, dan menjadi saksi dalam sidang Bharada E.
Namun ada hal mengejutkan yang diungkap Kamaruddin Simanjuntak kepada para rekan media.
Baca Juga: Soal Permintaan maaf Bharadae E, Kuasa Hukum Brigadir J: Jangan kaya Ferdy Sambo...
Pasalnya, kuasa hukum Brigadir J mengungkapkan bahwa ia menerima berbagai informasi rahasia yang tidak bisa diungkap identitas.
Kamaruddin Simanjuntak kemudian menjelaskan beberapa informasi yang ia peroleh, salah satunya yakni adanya informasi bahwa Putri Candrawathi yang lebih dahulu menggoda Almarhum Brigadir J.
“Di Magelang itu, ada informasi bahwa terdakwa PC menggoda Almarhum. Lalu Almarhum tidak mau, dia pergi keluar,” ujar Kamaruddin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga: Putri Candrawathi meminta eksepsi atas kasus pembunuhan Brigadir J, Jaksa minta Hakim menolak!
Kuasa hukum Brigadir J menyebut, informasi yang diperolehnya juga mengatakan bahwa Kuat Ma’ruf memegang pisau yang ditujukan ke almarhum, serta asisten rumah tangga yang menangis namun tidak diketahui tentang dan penyebabnya.
“Kemudian ada informasi juga bahwa Bripka RR pergi mengurus anak dari pada Bu PC ke tempat sekolahanya bersama Bharada E atau terdakwa,” ucap Kamaruddin