JAKARTA INSIDER – Polri menemukan puluhan botol miras oplosan di dalam dan di luar Stadion Kanjuruan Malang sehari pasca tragedi Stadion Kanjuruan yang menelan ratusan korban.
Pernyataan serupa, diungkap oleh Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing sebelumnya menyebut ada 42 botol minuman keras bersegel di Stadion Kanjuruhan seusai kericuhan, Sabtu (1/10) malam.
Kini, muncul rekaman suara seorang ibu-ibu penjual dawet yang viral di mesdos sehari setelah tragedi Stadion Kanjuruhan.
Mengaku sebagai penjual dawet di sekitar pintu keluar 3 Stadion Kanjuruhan, suara perempuan itu memberi kesaksian penyebab tragedi Stadion Kanjuruhan pecah, versi dia.
Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, Polisi temukan 46 botol miras oplosan di sekitar stadion
"Yang lebih parah itu, akhirnya mereka (Aremania) uyel-uyelan (desak-desakan), uyel-uyelan keluar karena menghindari gas air mata," ungkapnya dalam rekaman itu.
Kemudian ia menyebut bahwa dalam tragedi Stadion Kanjuruhan gas air mata tidak seberapa. Ia menyebut bahwa Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak antar sesama suporter.
"Nah, gas air matanya sebetulnya gak terlalu anu kok. Cuman ini, uyel-uyelane karo sodok-sodokane karo jejek-jekane (desak-desakan dan dorong-dorongan serta injak-injaknya) sesama suporter. Terus di pintu 3, sebelah kiri warung saya itu ada anak terjepit, ada anak kecil terjepit. Dari situ awalnya ditolonglah sama polisi, Pak Arif namanya, orang batu, polisi batu," sambungnya.
Baca Juga: Usut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Pemerintah Bentuk TGIPF, Dipimpin Menko Polhukam
Menurutnya anak kecil yang terjepit tersebut dilindungi oleh seorang polisi bernama Arif.
Selain itu, ia menyimpukan bahwa Aremania minum alkohol. Termasuk korban yang mati berbau alkohol.
"Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (sebelumnya supporter sebelumnya sudah minum (alkohol) semua). Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol. Nah, si Pak Arif ini nolong (anak yang terjepit), tapi dipukuli kepalanya."
"Kenapa saya tahu? Karena saya selamatkan di toko saya yang namanya Pak Arif ini. Polisi ini tak (saya) selamatkan. Malah saat itu dawetku iki, aku dodolan dawet, kate dikeprukne. Yo aku, 'lho, iki dawet, Mas, ojo, ojo, yo. Terus dideleh'. Habis itu anak kecil ini sama Pak Arif ini diraupi, dicuci mukanya," lanjutnya.
Baca Juga: Viral di Medsos, Polisi tangkap remaja sekolah yang bawa sajam saat berkendara di Bekasi