hukum-kriminal

Mahfud MD ingatkan putusan MK jangan bocor, Jansen Sitindaon: Tidak ada guna berkomentar jika sudah diputuskan

Selasa, 30 Mei 2023 | 08:30 WIB
Pandangan Jansen Sitindaon, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sistem pemilu (Twitter @jansen_jsp)

JAKARTA INSIDER - Kader Partai Demokrat merespon Twit Mahfud MD terkait dugaan bocoran putusan Mahkamah Konstitusi tentang sistem Pemilihan Umum.

Bocoran Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sistem pemilihan umum (pemilu) yang akan diterapkan telah menimbulkan respons dari beberapa kader Partai Demokrat.

Mereka menanggapi dengan berbagai pendapat yang berbeda terhadap twit Mahfud MD, mantan Ketua MK, yang menyatakan keprihatinannya terhadap bocornya informasi seputar putusan tersebut.

Baca Juga: Susilo Bambang Yudhoyono ikut komentar perubahan sistem pemilu, Anas Urbaningrum: tidak usah bicara chaos!

Salah satu kader Partai Demokrat yang memberikan tanggapan adalah Jansen Sitindaon, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Dalam akun Twitter-nya, @jansen_jsp, Jansen menegaskan dukungannya terhadap Denny Indrayana, seorang profesor yang terlibat dalam kasus ini.

Ia berpendapat bahwa jika putusan MK telah dibacakan dan berlaku, maka tidak ada lagi gunanya memberikan komentar.

Baca Juga: Denny Indrayana diduga bocorkan putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pemilu, Kapolri siap dalami

Ia juga menyinggung sifat putusan MK yang final dan mengikat, yang tidak memungkinkan adanya upaya hukum untuk pihak yang tidak menerima putusan tersebut.

Jansen juga mengingatkan MK bahwa 8 partai yang memiliki kursi di parlemen sudah menyatakan dukungan mereka terhadap sistem pemilu yang tetap terbuka.

Mereka sebagai peserta pemilu dan bagian dari pembentuk Undang-Undang di negara ini melalui fraksi-fraksi mereka di DPR.

Baca Juga: Perkuat diplomasi Internasional, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia melantik 7 Konsul Jenderal baru

Menurutnya, jika mayoritas peserta pemilu menginginkan sistem pemilu yang terbuka, mengapa harus diubah menjadi tertutup?

"Dalam tata kelola yang berkaitan dengan negara, meskipun tidak ada sistem yang sempurna, sistem yang terbuka selalu lebih baik daripada yang tertutup," tegas Jansen dalam twitnya.

Halaman:

Tags

Terkini