JAKARTA INSIDER - Sebuah kejadian yang menghebohkan terjadi di Pangandaran ketika seorang aparatur sipil negara (ASN) memutuskan untuk mengundurkan diri setelah melaporkan dugaan praktik pungutan liar (pungli) dalam kegiatan latihan dasar pada tahun 2020.
Guru muda tersebut, Husein Ali Rafsanjani, merasa terintimidasi dan bahkan diancam dipecat setelah mengungkapkan adanya pungli yang terjadi sebelum dan selama latihan dasar.
Video yang menampilkan pengalaman Husein saat mengikuti kegiatan latihan dasar viral di media sosial TikTok.
Dalam video tersebut, ia dengan jujur mengungkapkan adanya pungutan uang transportasi sebesar Rp270.000 sebelum latsar dimulai, padahal biaya tersebut seharusnya sudah dianggarkan.
Selama latsar berlangsung, peserta kemudian diminta membayar lagi sebesar Rp310.000 tanpa diketahui peruntukannya.
Baca Juga: Siap-siap jadi pengawas Pemilu! Bawaslu akan buka rekrutmen anggota baru untuk seluruh Indonesia
Husein merasa tidak puas dengan pungutan yang tidak jelas tersebut, terlebih lagi gajinya selama tiga bulan tidak dibayar.
Ia memutuskan untuk melaporkan masalah ini melalui situs pengaduan online lapor.go.id, dengan melampirkan tangkapan layar percakapan WhatsApp dan bukti transfer sebagai bukti.
Namun, setelah melaporkan aduannya, Husein menghadapi intimidasi dari pihak yang diduga pegawai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran yang mencari tahu identitasnya.
Husein dipanggil ke kantor BKPSDM Pangandaran, di mana ia dihadapkan oleh 12 orang yang menanyakan alasan melaporkan masalah tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama enam jam, Husein dengan tegas mengungkapkan keberatannya terhadap pungutan tak jelas dan mempertanyakan pengalihan anggaran latsar untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Konser Coldplay Jakarta 2023: Bocoran Harga Tiket dan Layout Kursi Band Legendaris Inggris