hukum-kriminal

Tiga keluarga korban WNI Miyanmar ungkap awal keberangkatan keluarganya

Jumat, 5 Mei 2023 | 16:55 WIB
Ini adalah surat yang ditulis korban 20 WNI yang disekap di Miyanmar/Tangkapan Layar Kompas tv (JAKARTA INSIDER )

 

JAKARTA INSIDER - Joko Suprijatno, dengan berurai airmata, menceritakan nasib anaknya Indah Novia yang salah satu menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar.

"Indah itu sudah tidak memilki empedu lagi, saya sangat kuatir dengan kondisinya yang selalu disiksa.  

Joko Suprijatno mengaku, sejak awal sudah merasa curiga akan kepergian anaknya Indah yang hendak bekerja tersebut. 

Baca Juga: Miyan anak indigo sebut bocah 3 tahun di Subang sepekan lebih hilang, sosok gaib sudah anggap anak sendiri..

Kecurigaan Joko, selain, urusannya sangat dipermudah, juga tanpa visa kerja, Indah juga tidak menyebutkan kepada ayahnya apa nama perusahaan yang ingin memberangkatkan mereka.

"Awal keberangkatannya sangat singkat, semua persyaratannya sangat dipermudah. Joko juga mengungkapkan, keberangkatan Indah juga karena situasi ekonomi dan Indah adalah single parent yang harus menghidupi anaknya,tutur Joko.

Joko, dari awal juga sudah mendapat firasat keberangkatan anaknya adalah ilegal. Meski berat Joko hanya mengingatkan Indah untuk tetap berhati-hati dan menjaga diri serta mengingatkan untuk tetap berkomunikasi dengannya dan juga anaknya.

Baca Juga: 7 Jurus jitu meraih financial freedom untuk para milenial, salah satunya biasakan hidup minimalis

Namun setelah tiga Minggu kemudian setelah keberangkatan Joko mendapat kabar dari Indah melalui Vidio call, dengan menangis, Indah mengaku, kalau mereka adalah korban penipuan trafiking.

Indah juga mengaku, mereka dijanjikan untuk diperkerjakan costumer service di Thailand. Tapi diperkerjakan sebagai scamer untuk menawarkan investasi bodong kepada orang lain.

Sementara Nurhaidah ibu dari Panji Priana, mengungkapkan keberangkatan anaknya berawal informasi dari teman dekatnya ada lowongan kerja ke Thailand.

Baca Juga: Jangan sampai terlewat! JNT Cargo buka lowongan kerja langsung walk in interview, Simak lokasi dan jadwalnya

Nurhaidah mengaku anaknya Panji selalu disiksa, seperti dilempar bangku, dicambuk, disetrum kalau bekerja tidak mencapai target. 

Nurhaidah mengungkapkan, anaknya Panji bekerja di bagian komputer selama 19 jam di perusahaan yang telah melakukan penipuan terhadap ke 20 WNI yang disekap tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini